MAKALAH POTENSI GEOTHERMAL
Disusun Oleh :
Nama : Andre Kiswanto
(3201414013)
Prodi : Pendidikan Geografi
Rombel : 1
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji
hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Sumber Daya Alam.
Agama sebagai sistem kepercayaan dalam
kehidupan umat manusia dapat
dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telahberkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalahyang perlu diteliti, baik
itu menyangkut ajarandan pemikiran keagamaan
maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu yang berkaitan dengan Sumber
Daya Hewani, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan maka dari itu kami
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semarang, November 2015
Penyusun
Andre
Kiswanto
3201414013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Energi panas
bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak
bumi. Temperatur di bawah kerak bumi bertambah seiring bertambahnya
kedalaman. Suhu di pusat bumi diperkirakan mencapai 5400°C. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang PanasBumi Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di
dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapatdipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk
pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Energi
panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang
terjadi sejak planet ini diciptakan.Panas ini
juga berasal dari panas matahari yang
diserap oleh permukaan bumi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari energi panas bumi ?
2. Bagaimana
pengklasifikasian energi panas bumi baik secara umum atau khusus yang ada di
muka bumi ?
3. Dimana saja tempat persebaran energi panas
bumi?
4. Bagaimana untuk melakukan penyelidikan
tentang keberadaan energi panas bumi ?
5. Bagaimana
cara mengeksplorasi energi panas bumi dan pemanfaatannya secara benar dan bijak
?
6. apa saja
kendala-kendala yang akan terjadi saat memanfaatkan energi panas bumi ?
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
1.
Untuk mengetahui pegertian energi panas bumi.
2.
Untuk mengetahui pengklasifikasian energi panas bumi.
3.
Untuk mengetahui pemanfaatan energi panas bumi.
4.
Untuk mengetahui persebaran energi panas bumi baik di
indonesia ataupun dipermukaan bumi.
5.
Untuk menaggulangi kendala dalam memanfaatkan energi
panas bumi.
BAB
II
ISI
Energi geothermal
merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan
dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah geothermal berakar dari bahasa Yunani
dimana kata, "geo", berarti bumi dan, "thermos", berarti
panas, menjadi geothermal yang juga sering disebut panas bumi. Energi panas di
inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan radioaktif dari berbagai
mineral di dalam inti bumi.
Energi geothermal
merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil
karena sumur geothermal melepaskan sangat sedikit gas rumah kaca yang
terperangkap jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila dibandingkan
dengan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Ada
cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia
saat ini. Namun, sangat sedikit dari total energi panas bumi yang dimanfaatkan
pada skala global karena dengan teknologi saat ini hanya daerah di dekat
batas-batas tektonik yang menguntungkan untuk dieksploitasi. Pembangkit listrik
geothermal saat ini beroperasi di 24 negara di seluruh dunia, dan negara yang
terbesar di dunia dalam hal kapasitas instalasi energi panas bumi adalah
Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Amerika Serikat memiliki 77 pembangkit listrik
tenaga panas bumi yang memproduksi lebih dari 3000 MW.
Amerika Serikat juga
merupakan lokasi bagi kompleks pembangkit listrik tenaga geothermal terbesar di
dunia, terletak di Geysers, California. Namun, Amerika Serikat hanya memperoleh
sekitar 0,3% pasokan listriknya dari pembangkit listrik panas bumi, bahkan
meskipun negara ini merupakan negara terbesar di dunia dalam hal kapasitas
instalasi geothermal.
Energi geothermal
tidak hanya digunakan untuk pembangkit listrik tetapi juga untuk tujuan
pemanasan. Di banyak daerah di seluruh dunia, pemanasan geothermal adalah cara
yang lebih ekonomis untuk memanfaatkan energi panas bumi dibandingkan dengan
pembangkit energi lisrik. Energi geothermal tersedia 24-7 dan karenanya tidak
memiliki masalah intermitten (tidak kontinyu) seperti energi
surya dan angin. Setelah dibangun, pembangkit listrik geothermal membutuhkan
biaya pemeliharaan yang relatif rendah, dan tidak memerlukan banyak sumber daya
air. Namun, memerlukan biaya modal yang tinggi untuk pengeboran. Pengeboran
sumur geothermal menyumbang lebih dari setengah dari biaya modal.
Energi geotehermal
memiliki lebih dari cukup potensi untuk memainkan peran penting di pasar energi
global masa depan. Kemajuan teknologi dan iptek harus membantu membuat biaya
modal untuk proyek panas bumi menjadi turun sehingga listrik tenaga geothermal
terjangkau di berbagai area di seluruh dunia.
Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang
tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik
di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal
dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Energi ini telah
dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim dingin atau air) sejak
peradaban Romawi, namun sekarang lebih populer untuk menghasilkan energi
listrik. Sekitar 10 Giga Watt pembangkit listrik tenaga panas bumi telah
dipasang di seluruh dunia pada tahun 2007, dan menyumbang sekitar 0.3% total
energi listrik dunia. Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan,
namun terbatas hanya pada dekat area perbatasan lapisan tektonik.
Hubungan antara Geothermal dan Energi Panas Bumi.
Secara singkat geothermal didefinisikan sebagai panas yang
berasal dari dalam bumi. Sedangkan energi
panas bumi adalah energi
yang ditimbulkan oleh panas tersebut. Panas
bumi menghasilkan energi
yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau dapat diperbarui.
Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan panas di dekat
permukaan bumi sampai beberapa kilometer di bawah permukaan.Bahkan jauh lebih
dalam lagi sampai pada sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair atau
magma. Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran sumur
seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyakbumi. Sumur tersebut menangkap
air tanah yang terpanaskan, kemudian uap dan air panas dipisahkan. Uap air
panas dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin. Air panas yang telah
dipisahkan dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang
dapat membantu untuk menimbulkan lagi sumber uap. Menurut Undang-undang Nomor
27 Tahun 2003 tentang panas bumi, geothermal adalah sumber energi panas yang
terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan
gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu
sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Panas
bumi mengalir secara kontinyu dari dalam bumi menuju kepermukaan yang
manifestasinya dapat berupa: gunung berapi, mata air panas, dan geyser.
Struktur
lapisan bumi
Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini
dapat dikelompokkan menjadi :
1. Energi panas bumi “uap basah”
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila
panas bumi yang keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat
digunakan langsung untuk menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap
kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di Indonesia dan pada
umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah air yang
harus dipisahkan terlebih dulu sebelumdigunakan untuk menggerakkan Uap basah
yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi
yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan
80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini
diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah
dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik,
sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan
air dalam tanah.
2. Energi panas bumi “air panas”
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya
berupa air asin panas yang disebut “brine” dan mengandung banyak mineral.
Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan
langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit
tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan
sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem
primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang
akan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “uap panas”
bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan
dengan energi panas bumi jenis lainnya.
3.Energi panas bumi “batuan panas”
Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang
ada dalam perut bumi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi
panas bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam
batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat
diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan panas
pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untuk memanfaatkannya
perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup tinggi.
Potensi Panas Bumi
Potensi panas bumi Indonesia dapat dibagi dalam 2
(dua) kelas, yaitu : sumber daya dan cadangan; yang masing-masing dibagi lagi
menjadi subkelas-subkelas.
Kriteria sumber daya terdiri dari :
1. Spekulatif, dicirikan oleh terdapatnya manifestasi
panas bumi aktif dimana luas reservoir dihitung dari data geologi yang tersedia
dan rapat dayanya berdasarkan asumsi.
2. Hipotesis, dicirikan oleh manifestasi panas bumi
aktif dengan data dasar hasil survei regional geologi, geokimia dan geofisika.
Luas daerah prospek ditentukan berdasarkan penyebaran manifestasi dan batasan
geologi, sementara penentuan suhu berdasarkan geotermometer.
Kriteria cadangan terdiri dari :
1. Terduga, dibuktikan oleh data pemboran landaian
suhu dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir serta parameter fisika batuan
dan fluida dilakukan berdasarkan data ilmu kebumian terpadu, yang digambarkan
dalam bentuk model tentatif.
2. Mungkin, dibuktikan oleh sebuah sumur eksplorasi
yang berhasil dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan pada data
sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan,
fluida dan suhu reservoir diperoleh dari pengukuran langsung dalam sumur.
3. Terbukti, dibuktikan oleh lebih dari satu sumur
eksplorasi yang berhasil mengeluarkan uap/air panas, dimana estimasi luas dan
ketebalan reservoir didasarkan kepada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu
kebumian rinci terpadu. Parameter batuan dan fluida serta suhu reservoir
didapatkan dari data pengukuran langsung dalam sumur dan atau laboratorium.
Klasifikasi Sistem
Panas Bumi Berdasarkan Tipe Fluida
1. Dominasi
Uap ( Fraksi uap > Fraksi air)
- Reservoir :
Permeabilitas rendah
- Fluida yang masuk
kedalam reservoir langsung berubah menjadi fasa uap di dalam
reservoir
- Pengoperasian
lapangan lebih mudah
- Temperatur ~
240 °C
Contoh: Kamojang,
Darajat
2. Dominasi Air ( Fraksi
air > Fraksi uap)
- Daerah Recharge dan reservoir mempunyai
permeabilitas yang relatif sama
- Laju penguapan
di reservoir dapat diimbangi oleh laju recharge sehingga
pori-pori batuan terisi oleh air panas.
- Permasalahan teknis
lebih banyak (scaling, masalah air buangan)
- Temperatur ~
280 °C
Contoh: Wairakei
(NZ), G. Salak
3. Dua Fasa ( Fraksi
air ~ Fraksi uap)
- Pembentukan reservoir tipe
ini melibatkan proses yang lebih rumit
dibanding dominasi
uap dan air.
Contoh: Lahendong
(Sulut), Dieng (Jawa Tengah)
4. Sistem Vulkanik :
berasosiasi dengan gunung api aktif.
-Sistem ini kurang
baik untuk dikembangkan, karena hazard yang cukup
tinggi (fluida sangat
korosif, kandungan gas tinggi)
-Indikasi : gas HCl,
HF,
Contoh : Alto Peak
(Phil.),
Penyelidikan geolistrik ini terdiri
dari tiga sasaran yaitu pemetaan tahanan jenis (mapping), pendugaan
tahanan jenis (sounding), dan head on dengan menggunakan konfigurasi
Schlumberger bentangan simetris.
a. Pengukuran Mapping
Untuk mengetahui variasi tahanan jenis lateral, digunakan cara mapping (traversing),
yakni mengukur dengan spasi AB/2 = 250, 500, 750 dan 1000m. Hasil pengukuran mapping
pada berbagai variasi bentangan arus AB/2 yang diplot dalam kertas ganda
logaritma (log-log). Setelah dilakukan proses pengolahan data akan
didapatkan peta sama tahanan jenis semu AB/2 = 250, 500, 750, dan 1000 meter
serta penampang tahanan jenis semu.
b.
Pengukuran Sounding
Pengukuran pendugaan (sounding) geolistrik yang
dikenal dengan istilah Vertical Electrical Sounding (VES) dilakukan
dengan cara menaikkan spasi AB/2 secara logaritmik pada setiap stasiun
pengukuran, dimulai pada bentangan
AB/2 = 1.6 meter sampai AB/2 = 2000 meter dengan jarak
elektroda potensial MN < 1/5 AB. Semakin besar AB/2 semakin dalam pula
penetrasi arus listrik ke dalam bumi, yang berarti semakin dalam informasi yang
didapat. Namun, semakin besar AB/2, semakin besar arus yang dibutuhkan. Untuk
setiap AB/2, dihitung tahanan jenis semunya (ra). Dalam grafik
log-log, ra diplot terhadap AB/2 untuk menghasilkan kurva sounding
tahanan jenis.
c. Pengukuran Head-on
Untuk mengetahui jurus dan kemiringan dari
struktur sesar yang telah diketahui digunakan metode ini dengan cara mengukur
tahanan jenis semu raAB, raAC, dan
raBC dengan bentangan AB/2 = 200, 400, 500, 600, 800
meter dan MN = 100 meter. Pengukuran head-on akan menghasilkan data nilai
tahanan jenis semu rAC, rBC, dan rAB, pada
bentangan AB/2 = 200, 400, 500, 600, dan 800 meter. Berdasarkan hasil tersebut
kemudian dilakukan pengeplotan kurva nilai tahanan jenis rAC - rAB
dan rBC - rAB terhadap jarak antar titik ukur. Analisis
terhadap kurva-kurva ini akan dapat ditarik beberapa struktur (interpretasi).
Di
Indonesia usaha pencarian sumber energi panasbumi pertama kali dilakukan di
daerah Kawah Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1926 hingga tahun 1929 lima
sumur eksplorasi dibor dimana sampai saat ini salah satu dari sumur tersebut,
yaitu sumur KMJ‐3 masih memproduksikan uap panas kering
atau dry steam. Pecahnya perang dunia dan perang kemerdekaan Indonesia mungkin merupakan
salah satu alasan dihentikannya kegiatan eksplorasi di daerah tersebut. Kegiatan
eksplorasi panasbumi di Indonesia baru dilakukan secara luas pada tahun 1972.
Direktorat Vulkanologi dan Pertamina, dengan bantuan Pemerintah Perancis dan
New Zealand melakukan survey pendahuluan di seluruh wilayah Indonesia. Dari
hasil survey dilaporkan bahwa di Indonesia terdapat 217 prospek panasbumi,
yaitu di sepanjang jalur vulkanik mulai dari bagian Barat Sumatera, terus ke
Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara dan kemudian membelok ke arah utara melalui
Maluku dan Sulawesi. Survey yang dilakukan selanjutnya telah berhasil menemukan
beberapa daerah prospek baru sehingga jumlahnya meningkat menjadi 256 prospek,
yaitu 84 prospek di Sumatera, 76 prospek di Jawa, 51 prospek di Sulawesi, 21
prospek di Nusatenggara, 3 prospek di Irian, 15 prospek di Maluku dan 5 prospek
di Kalimantan. Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermal
yang mempunyai temperatur tinggi (>225oC), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai
temperatur sedang (150‐225oC).
Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit
panas bumi (geothermal power plants) yang dapat mengkonversi panas bumi menjadi
sumber daya listrik, yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga
macam teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.
1.
Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali
ada. Pada tipe ini uap panas (steam) lang-sung diarahkan ke turbin dan
mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang
datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui
injection well. Pembangkit tipe tertua ini per-tama kali digunakan di
Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di
Amerika Serikat pun dry steam power masih digunakan seperti yang ada di
Geysers, California Utara.
2. Flash Steam Power Plants
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam
(hot spring) di atas suhu 1750 C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit
Flash Steam Power Plants. Fluida panas tersebut dialir-kan kedalam tangki flash
yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas
yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk meng-aktifkan
generator yang kemudian menghasil-kan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai
ma-suk kembali ke reservoir melalui injection well. Con-toh dari Flash Steam
Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso
Geothermal field, California, USA.
3. Binary Cycle Power Plants
(BCPP)
BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua
teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau
uap panas yang berasal dari sumur pro-duksi (production well) tidak pernah
menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut
dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid kemu-dian menjadi panas
dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi
lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan genera-tor
untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat
exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle
Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang
dilepas ke atmosfer.
Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada
suhu ren-dah yaitu 90-1750C. Contoh pene-rapan teknologi tipe BCPP ini ada di
Mammoth Pacific Binary Geo-thermal Power Plants di Casa Di-ablo geothermal
field, USA. Diperkirakan pembangkit listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak
digunakan dimasa yang akan datang.
Potensi Panas bumi Di Indonesia
Manifestasi panas bumi diindonesia yang berjumlah
tidak kurang dari 244 lokasi tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Bali,
Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Pulau Sulawesi, Halmahera dan
Irian Jaya, ini menunjukkan betapa besarnya kekayaan energi panas bumi yang
tersimpan di dalamnya.
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan
panas bumi yang dilakukan dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi,
membuktikan adanya sumberdaya serta memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Eksplorasi
pendahuluan atau Reconnaisance survei
2. Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility
study)
3. Pemboran Eksplorasi
4. Studi kelayakan (Feasibility
study)
5. Perencanaan
6. Pengembangan dan pembangunan
7. Produksi
8. Perluasan
Resiko Eksplorasi, Eksploitasi dan Pengembangan Lapangan
Panas Bumi
Proyek panas bumi memiliki resiko yang tinggi
dan memerlukan dana yang besar, oleh karena itu sebelum suatu lapangan
panasbumi dikembangkan perlu dilakukan pengkajian yang hati‐hati untuk menilai apakah sumberdaya panas bumi yang
terdapat di daerah tersebut menarik untuk diproduksikan. Penilaian kelayakan
meliputi beberapa aspek, yang utama adalah: aspek teknis, pasar dan pemasaran,
finansial, legal serta sosial ekonomi
Dari segi aspek teknis, hal‐hal
yang harus dipertimbangkan adalah:
1. Sumberdaya mempunyai kandungan panas atau cadangan
yang besar sehingga mampumemproduksikan uap untuk jangka waktu yang cukup lama,
yaitu sekitar 25‐30 tahun.
2. Reservoirnya tidak terlalu dalam, biasanya tidak lebih
dari 3 km.
3. Sumberdaya panasbumi terdapat di daerah yang relatif
tidak sulit dicapai.
4. Sumberdaya panasbumi memproduksikan fluida yang
mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relatif rendah, sehingga
fasilitas produksi tidak cepat terkorosi. Selain itu hendaknya kecenderungan
fluida membentuk scale relatif rendah.
5. Sumberdaya panasbumi terletak di daerah dengan
kemungkinan terjadinya erupsi hidrothermal relatif rendah. Diproduksikannya
fluida panasbumi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal
6. Hasil kajian dampak lingkungan
Energi Goethermal di Indonesia
dan pemanfaatannya
Indonesia sangat kaya
akan sumber energi panas bumi ini, karena terletak pada zona subduksi yang
menghasilkan volcanic arc (sepanjang sumatra, Jawa hingga NTT, Lahendong di
Sulawesi, dsb). Namun, yang potensial untuk geothermal bukanlah volcanic recent
yang masih aktif, namun kebanyakannya adalah paleovolcanic (gunung api purba)
yang masih terdapat heat sourcenya. Sama halnya jika kita mencari keberadaan
emas.. Sepertinya Iceland yg tectonic settingnya Spreading area juga punya
Geothermal. Beberapa daerah dengan tectonic setting seperti di Iceland dan
Hawaii? juga memiliki geothermal resource..Mungkin alasannya karena drilling di
daerah volcanic aktif sangat berisiko (sangat korosif dan asam) dan tidak
efisen dan tidak sesuai dengan geothermal yg diinginkan..Kasus pengeboran di
Iceland malah berujung ke hazard, karena yg keluar malah lava..Kemungkinan
kedepan juga bisa saja diterapkan teknologi dengan menginjeksikan water ke
zona2 di bawah permukaan bumi yg memiliki heat source atau menerapkan metoda
Fractured Reservoir dengan hydraulic fracturing seperti yg telah dicoba di
dunia perminyakan.
(Diakses pada tanggal Selasa 02 Maret 2015 Pukul 09:48 WIB)
http://alamendah.org/2014/10/27/kelebihan-dan-kekurangan-energi-
geothermal
(Diakses pada tanggal Selasa 02 Maret 2015 Pukul 10:03 WIB)
Pembuat : Andre Kiswanto
Nim : 3201414013
Masalah kenapa energi ini kemudian tidak semaju di industri minyak karena
beberapa alasan: – teknologi dan penelitian di bidang ini belum semaju di dunia
minyak..kemudian masaalah regulasi tentang energi (kelistrikan)..Kenapa tidak
dibawah BP Migas? dan lebih karena masaalah regulasi lainnya (dengan PLN sebagai
single buyer dan PERTAMINA)..Dengan lepasnya hak istimewa PERTAMINA dalam
penguasaan dan pengolahan geothermal, mudah2an investasi semakin banyak masuk..
Kelebihan Energi Geothermal (Panas Bumi)
Kelebihan Energi Geothermal (Panas Bumi)
- Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling bersih. Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca.
- Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis. Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
- Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran (baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).
- Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di samping itu energi listrik yang dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan energi (energy storage) karena dapat dihasilkan sepanjang waktu.
- Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per MW / jam.
- Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
- Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
- Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi kestabilan tanah di area sekitarnya.
(Diakses pada tanggal Selasa 02 Maret 2015 Pukul 09:48 WIB)
http://alamendah.org/2014/10/27/kelebihan-dan-kekurangan-energi-
geothermal
(Diakses pada tanggal Selasa 02 Maret 2015 Pukul 10:03 WIB)
Pembuat : Andre Kiswanto
Nim : 3201414013
Energi Geo (Bumi)
thermal (panas) berarti memanfaatkan panas dari dalam bumi. Inti planet kita
sangat panas- estimasi saat ini adalah 5,500 celcius (9,932 F)- jadi tidak
mengherankan jika tiga meter teratas permukaan bumi tetap konstan mendekati
10-16 Celcius (50-60 F) setiap tahun. Berkat berbagai macam proses geologi,
pada beberapa tempat temperatur yang lebih tinggi dapat ditemukan di beberapa
tempat.
Menempatkan panas
untuk bekerja
Dimana ada sumber air
panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat langsung dipipakan ke
tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara geothermal digunakan
untuk menenuhi kebutuhan air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan
rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan.
Bahkan di tempat
dimana penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat
membahwa kehangatan ke permukaan dan kedalam gedung. Cara ini bekerja dimana
saja karena temparatur di bawah tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang
sama dapat digunakan untuk menghangatkan gedung di musim dingin dan
mendinginkan gedung di musim panas.
Pembangkit listrik
Pembangkit Listrik
tenaga geothermal menggunakan sumur dengan kedalaman sampai 1.5 KM atau lebih
untuk mencapai cadangan panas bumi yang sangat panas. Beberapa pembangkit
listrik ini menggunakan panas dari cadangan untuk secara langsung
dialirkan guna menggerakan turbin. Yang lainnya memompa air panas bertekanan
tinggi ke dalam tangki bertekanan rendah. Hal ini menyebabkan "kilatan
panas" yang digunakan untuk menjalankan generator turbin. Pembangkit
listrik paling baru menggunakan air panas dari tanah untuk memanaskan cairan
lain, seperti isobutene, yang dipanaskan pada temperatur rendah yang lebih
rendah dari air. Ketika cairan ini menguap dan mengembang, maka cairan ini akan
menggerakan turbin generator.
Keuntungan Tenaga
Panas Bumi
Pembangkit listrik
tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi atau emisi gas rumah
kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit listik
tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen
pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Sayangnya, bahkan di
banyak negara dengan cadangan panas bumi melimpah seperti Indonesia yang
memilikoo 40 % cadangan panas bumi dunia, sumber energi terbarukan yang telah
terbukti bersih ini tidak dimanfaatkan secara besar-besaran.
Kelebihan dan kekurangan energi
geothermal atau panas bumi. Sebagai sebuah sumber energi alternatif
dan sumber energi terbarukan, energi geothermal memiliki kelebihan dan
kekurangan. Layaknya energi lainnya, keunggulan (kelebihan) dan kelemahan
(kekurangan) energi geothermal (panas bumi) jamak, karena tidak ada sumber
energi benar-benar yang sempurna.
Energi panas bumi atau geothermal energy
adalah salah satu sumber energi terbarukan yang dipercaya ketersediannya
melimpah dan sangat ramah lingkungan. Kandungan panas bumi yang dipunyai
Indonesia, diyakini mencapai 40 persen dari total potensi panas bumi dunia.
Jika potensi ini di manfaatkan tidak terbayang berapa energi yang dapat di
‘panen’ Indonesia. Meskipun melimpah dan ramah lingkungan bukan berarti geothermal
energy luput dari kekurangan.
Energi geothermal sendiri merupakan
energi panas yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi dihasilkan dari
aktivitas tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di samping itu dapat pula
berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
di Dieng (Foto : aangeo.wordpress.com)
Pemanfaatan
energi geothermal atau panas bumi sebagai salah satu sumber energi
alternatif diyakini mempunyai berbagai keuntungan dan kelebihan. Di antara
kelebihan dan keuntungan pemanfaatan energi geothermal tersebut adalah :
Selain
memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di antara
kekurangan energi geothermal adalah :
Itulah
kelebihan dan kekurangan dari energi geothermal (panas bumi). Salah satu sumber
energi terbarukan yang seharusnya mulai dilirik dan dimanfaatkan, terutama
untuk menggantikan sumber energi konvensional, sumber energi berbahan fosil.
Apalagi potensi energi ini di Indonesia mencapai 28.994 MWe (megawatt listrik)
yang jika dikonversi dengan BBM setara lebih dari 200 milyar barrel minyak.
Menurut Sanyal
dan Koenig (1995), ada beberapa resiko dalam pengusahaan panas bumi, yaitu:
1. Resiko yang
berkaitan dengan sumberdaya (resource risk), yaitu resiko yang berkaitandengan:
• Kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi
(resiko eksplorasi).
• Kemungkinan
besarnya cadangan dan potensi listrik di daerah tersebut lebih kecil dari yang
diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi).
• Kemungkinan
jumlah sumur eksplorasi yang berhasil lebih sedikit dari yang diharapkan (resiko
eksplorasi).
• Kemungkinan
potensi sumur (well output), baik sumur eksplorasi lebih kecil dari yangdiperkirakan
semula (resiko eksplorasi).
• Kemungkinan
jumlah sumur pengembangan yang berhasil lebih sedikit dari yang diharapkan
(resiko pengembangan).
• Kemungkinan
potensi sumur (well output) sumur pengembangan lebih kecil dari yang diperkirakan
semula (resiko pengembangan).
• Kemungkinan
biaya eksplorasi, pengembangan lapangan dan pembangunan PLTP lebih mahal dari
yang diperkirakan semula.
• Kemungkinan
terjadinya problem‐problem teknis, seperti korosi dan
scaling (resiko teknologi) dan problem‐problem
lingkungan.
2. Resiko yang
berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi atau penurunan temperatur
lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation).
3. Resiko yang
berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market access dan price
risk).
4. Resiko
pembangunan (construction risk).
5. Resiko yang
berkaitan dengan perubahan manajemen (Management risk).
6. Resiko yang menyangkut
perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan kebijaksanaan pemerintah (legal
& regulatory risk).
7. Resiko yang
berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju inflasi (Interest
& inflation risk).
8. Force
Majeure.
Resiko pertama dalam suatu proyek panas bumi
(dihadapi pada waktu eksplorasi dan awal pemboran sumur eksplorasi) adalah
resiko yang berkaitan dengan kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas
bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau sumber energi yang ditemukan tidak
bernilai komersial. Lembaga Keuangan tidak akan memberikan pinjaman dana untuk
pengembangan lapangan sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan
bahwa di daerah tersebut terdapat sumber energi panas bumi yang mempunyai
potensi yang cukup menarik dari segi ekonomi. Resiko masih tetap ada meskipun
hasil pemboran eksplorasi telah membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat
sumber energi panas bumi. Hal ini disebabkan karena masih adanya ketidakpastian
mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve), potensi listrik dan kemampuan
produksi (well output) dari sumur‐sumur
yang akan dibor di masa yang akan datang. Ketidakpastian mengenai hal tersebut
dapat menyebabkan Lembaga Keuangan tidak tertarik untuk membiayai proyek yang ditawarkan
sampai sejumlah sumur yang telah dibor di daerah tersebut berhasil
memproduksikan fluida panas bumi dan menunjukkan cadangan/potensi listrik di
daerah tersebut cukup untuk menunjang proyek yang dimaksud. Apabila didekat
daerah tersebut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil dikembangkan/diusahakan,
biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup ditunjukkan oleh
adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksikan fluida panas bumi. Tetapi
apabila belum ada lapangan panas bumi yang telah berhasil dikembangkan didekat
daerah tersebut, setidaknya harus sudah terbukti bahwa sumur mampu menghasilkan
fluida produksi sebesar 10‐ 30% dari total fluida produksi yang
dibutuhkan oleh PLTP. Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksikan
kembali fluida kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk
membangkitkan listrik) tidak menimbulkan
permasalahan, baik permasalahan teknis (operasional)
maupun permasalah lingkungan. Meskipun besar cadangan/potensi listrik, kemampuan
produksi sumur dan kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti, tetapi
resiko masih tetap ada karena masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya
yang diperlukan dari tahun ke tahun untuk menunjang kegiatan operasional dan
menjaga jumlah pasok uap ke PLTP. Ketidakpastian ini timbul karena
heterogenitas dari sifat batuan reservoir. Hal ini dapat menimbulkan
kekhawatiran terhadap lembaga yang
meminjamkan dana karena pengembalian dana yang
dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang diproyeksikan.
Resiko
yang berkaitan dengan permasalahan teknis seperti terjadinya korosi didalam
sumur dan didalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan mungkin
juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk meningkatkan
kapasitas PLTP. Resiko lain yang berkaitan dengan sumberdaya adalah kemungkinan
penurunan laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy), kenaikan tekanan
injeksi, perubahan kandungan kimia fluida terhadap
waktu, yang
mengakibatkan berkurangnya keuntungan atau bahkan hilangnya keuntungan bila penurunan
produksi terlalu cepat. Penurunan kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya
dapat diramalkan dengan cara simulasi reservoir. Hasil peramalan kinerja reservoir
dapat dipercaya apabila model dikalibrasi dengan menggunakan data produksi yang
cukup lama, tapi jika model hanya dikalibrasi dengan data produksi yang relatif
singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih mengandung tingkat
ketidakpastian yang tinggi. Di beberapa proyek masalah‐masalah
manajemen dan operasional yang tak terduga ada yang tidak terpecahkan atau
dapat dipecahkan dengan biaya tinggi. Resiko yang disebabkan oleh hal tersebut relatif
lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain, termasuk didalamnya
permasalahanpermasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan
kekurangcakapan sumber daya manusia dan managemen.
Upaya
yang umum dilakukan untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan sumberdaya
adalah:
1. Melakukan
kegiatan eksplorasi rinci sebelum rencana pengembangan lapangan dibuat.
2. Menentukan
kriteria keuntungan yang jelas.
3. Memilih
proyek dengan lebih hati‐hati, dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya, baik secara teknis maupun secara manajerial.
4. Mengkaji
rencana pengembangan secara hati‐hati sebelum
menandatangani perjanjian pendanaan.
5. Memeriksa
rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan skenario yang terjelek.
6. Mentaati
peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan.
7. Merancang dan
menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan jadwal waktu pelaksanaan
kegiatan yang telah ditetapkan.
8. Melaksanakan
simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan sumur untuk berbagai
skenario pengembangan lapangan.
9. Mengadakan
pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program untuk mengetahui
apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak.
Pengembangan panas bumi hingga saat ini
didominasi oleh perusahaan nasional, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PT
PGE). Pada saat ini PT PGE merupakan perusahaan panas bumi yang memiliki hak
pengelolaan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi paling banyak
diIndonesia, yaitu 15 (lima belas) WKP. Dari 15 (lima belas WKP), ada 3 (tiga)
WKP dikerjasamakan oleh PT PGE dengan mitra asing. Disamping oleh PT PGE, ada beberapa
WKP Panas Bumi yang hak pengelolaannya ada pada PT PLN. Peningkatan produksi
dan capacity building melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia
dan penguasaan teknologi harus terus dilakukan agar kemandirian di bidang panas
bumi dapat diwujutkan Untuk mencapai target 2014, Pemerintah telah/akan
melelang 18 (delapan belas) WKP baru. Untuk mencapai target 2025 masih banyak
WKP lain yang akan dilelang karena hasil eksplorasi pendahuluan mengindikasikan
adanya 255 geothermal area di Indonesia yang sangat potensial untuk pembangkit listrik.
Mengingat potensi panas bumi dunia yang terbesar terdapat di Indonesia dan
sifat sistem panas bumi yang sangat site specifik, sudah semestinya
pengembangan lapangan panas bumi Indonesia dikembangkan oleh perusahaan
nasional dengan menggunakan tenaga ahli Indonesia yang diakui kepakarannya
tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di dunia Internasional.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Bedasarkan
pembahasan
di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut; Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila
dibandingkan dengan bahan bakar fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat
sedikit gas rumah kaca yang terperangkap jauh di dalam inti bumi. Akan tetapi dalam segi lain pembangkit
listrik geothermal membutuhkan biaya pemeliharaan yang relatif rendah, dan
tidak memerlukan banyak sumber daya air. Namun, memerlukan biaya modal yang
tinggi untuk pengeboran. Di Indonesia usaha pencarian
sumber energi panas bumi pertama kali dilakukan di daerah Kawah Kamojang pada
tahun 1918. Pada tahun 1926 hingga tahun 1929 lima sumur eksplorasi dibor untuk
pemanfaatan energi panas bumi, hal ini juga tidak sembarangan dalam mencari
tempat pemboran karena tidak semua tempat memiliki potensi energi panas bumi
yang memungkinkan untuk dimanfaatkan panasnya. Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas
yang tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas
tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga
berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi.
Maka
energi panas bumi manfaatkan, terutama untuk menggantikan sumber energi
konvensional, sumber energi berbahan fosil. Apalagi potensi energi ini di
Indonesia mencapai 28.994 MWe (megawatt listrik) yang jika dikonversi dengan
BBM setara lebih dari 200 milyar barrel minyak. Dalam pemanfaatan atau
mengeksplor panas bumi harus selektif dan selalu memperhatikan keadaan
lingkungan. Oleh karena itu energi panas bumi ini meliliki kelebihan dan
kelemahan dalam pemanfaatan atau penggunaannya dalam kehidupan manusia. Resiko
yang ditimbulkannya pun, jika kita tidak hati-hati dalam pemanfaatannya akan
berdampak negatif baik bagi lingkungan maupun kehidupan manusia sendiri. Dari
hal tersebut dapat kita ketahui, bahwa kita bisa mengurangi berbagai resiko
yang ditimbulkan dengan upaya-upaya yang telah dijelaskan dalam pembahasan
diatas. Pengembangan panas bumi hingga saat ini didominasi oleh perusahaan
nasional, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PT PGE)
Saran
Sumber daya alam energi panas
bumi perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup.Akan
tetapi dalam pemanfaatannya harus bijak(tidak berlebihan) dan jangan sampai
merusak lingkungan yang kelak akan merugikan bagi kelangsungan makhluk hidup
yang ada dibumi.
DAFTAR
PUSTAKA
Andrea, Istanto . 1996.Geothermal. Bandung : Institut Pertanian Bandung
Nuryani dan Otang Hidayat. 1994. Keunggulan dan Kelemahan Energi Panas Bumi. Jakarta: DepartemenPendidikan
dan Kebudayaan.
Wahono, Lili, dkk. 1994. Pemanfaatan Energi Panas Bumi. Bandung : PT. Sarana Panca Karya Rustam
Pembuat : Andre Kiswanto
Nim : 3201414013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar