Salam Konservasi

Salam Konservasi

Selasa, 01 Desember 2015

POTENSI GEOTHERMAL



MAKALAH POTENSI GEOTHERMAL


Disusun Oleh :
Nama               : Andre Kiswanto
   (3201414013)
Prodi               : Pendidikan Geografi
Rombel            : 1





JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015


KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan  dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Sumber Daya Alam.
Agama  sebagai  sistem  kepercayaan  dalam  kehidupan  umat  manusia dapat  dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telahberkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalahyang perlu diteliti, baik  itu  menyangkut ajarandan  pemikiran  keagamaan  maupun realitas  sosial,  politik,  ekonomi  dan    budaya.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu yang berkaitan dengan Sumber Daya Hewani, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semarang, November 2015
Penyusun

Andre Kiswanto
3201414013




BAB I
PENDAHULUAN
 1.1 LATAR BELAKANG
 Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi. Temperatur di bawah kerak bumi bertambah seiring bertambahnya kedalaman. Suhu di pusat bumi diperkirakan mencapai 5400°C. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang PanasBumi Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapatdipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan.Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi. 

 1.2 RUMUSAN MASALAH
  1. Apakah pengertian dari energi panas bumi ?
2. Bagaimana pengklasifikasian energi panas bumi baik secara umum atau khusus yang ada di muka bumi ?
 3. Dimana saja tempat persebaran energi panas bumi?
 4. Bagaimana untuk melakukan penyelidikan tentang keberadaan energi panas bumi ?
5. Bagaimana cara mengeksplorasi energi panas bumi dan pemanfaatannya secara benar dan bijak ?
6. apa saja kendala-kendala yang akan terjadi saat memanfaatkan energi panas bumi ?
 1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Untuk mengetahui pegertian energi panas bumi.
2.      Untuk mengetahui pengklasifikasian energi panas bumi.
3.      Untuk mengetahui pemanfaatan energi panas bumi.
4.      Untuk mengetahui persebaran energi panas bumi baik di indonesia ataupun dipermukaan bumi.
5.      Untuk menaggulangi kendala dalam memanfaatkan energi panas bumi.

BAB II
ISI
Energi geothermal merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah geothermal berakar dari bahasa Yunani dimana kata, "geo", berarti bumi dan, "thermos", berarti panas, menjadi geothermal yang juga sering disebut panas bumi. Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan radioaktif dari berbagai mineral di dalam inti bumi.


Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat sedikit gas rumah kaca yang terperangkap jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila dibandingkan dengan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil.

             Ada cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia saat ini. Namun, sangat sedikit dari total energi panas bumi yang dimanfaatkan pada skala global karena dengan teknologi saat ini hanya daerah di dekat batas-batas tektonik yang menguntungkan untuk dieksploitasi. Pembangkit listrik geothermal saat ini beroperasi di 24 negara di seluruh dunia, dan negara yang terbesar di dunia dalam hal kapasitas instalasi energi panas bumi adalah Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Amerika Serikat memiliki 77 pembangkit listrik tenaga panas bumi yang memproduksi lebih dari 3000 MW.

Amerika Serikat juga merupakan lokasi bagi kompleks pembangkit listrik tenaga geothermal terbesar di dunia, terletak di Geysers, California. Namun, Amerika Serikat hanya memperoleh sekitar 0,3% pasokan listriknya dari pembangkit listrik panas bumi, bahkan meskipun negara ini merupakan negara terbesar di dunia dalam hal kapasitas instalasi geothermal.

Energi geothermal tidak hanya digunakan untuk pembangkit listrik tetapi juga untuk tujuan pemanasan. Di banyak daerah di seluruh dunia, pemanasan geothermal adalah cara yang lebih ekonomis untuk memanfaatkan energi panas bumi dibandingkan dengan pembangkit energi lisrik. Energi geothermal tersedia 24-7 dan karenanya tidak memiliki masalah intermitten (tidak kontinyu) seperti energi surya dan angin. Setelah dibangun, pembangkit listrik geothermal membutuhkan biaya pemeliharaan yang relatif rendah, dan tidak memerlukan banyak sumber daya air. Namun, memerlukan biaya modal yang tinggi untuk pengeboran. Pengeboran sumur geothermal menyumbang lebih dari setengah dari biaya modal.

Energi geotehermal memiliki lebih dari cukup potensi untuk memainkan peran penting di pasar energi global masa depan. Kemajuan teknologi dan iptek harus membantu membuat biaya modal untuk proyek panas bumi menjadi turun sehingga listrik tenaga geothermal terjangkau di berbagai area di seluruh dunia.

     


Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim dingin atau air) sejak peradaban Romawi, namun sekarang lebih populer untuk menghasilkan energi listrik. Sekitar 10 Giga Watt pembangkit listrik tenaga panas bumi telah dipasang di seluruh dunia pada tahun 2007, dan menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik dunia. Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hanya pada dekat area perbatasan lapisan tektonik.
Hubungan antara Geothermal dan Energi Panas Bumi.
Secara singkat geothermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam bumi. Sedangkan energi panas bumi adalah energi yang ditimbulkan oleh panas tersebut. Panas bumi menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau dapat diperbarui. Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan panas di dekat permukaan bumi sampai beberapa kilometer di bawah permukaan.Bahkan jauh lebih dalam lagi sampai pada sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair atau magma. Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran sumur seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyakbumi. Sumur tersebut menangkap air tanah yang terpanaskan, kemudian uap dan air panas dipisahkan. Uap air panas dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin. Air panas yang telah dipisahkan dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu untuk menimbulkan lagi sumber uap. Menurut Undang-undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang panas bumi, geothermal adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi mengalir secara kontinyu dari dalam bumi menuju kepermukaan yang manifestasinya dapat berupa: gunung berapi, mata air panas, dan geyser.

Struktur lapisan bumi
Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi :

1. Energi panas bumi “uap basah”
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelumdigunakan untuk menggerakkan Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.

2. Energi panas bumi “air panas”
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut “brine” dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “uap panas” bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis lainnya.

3.Energi panas bumi “batuan panas”
Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup tinggi.

Potensi Panas Bumi
Potensi panas bumi Indonesia dapat dibagi dalam 2 (dua) kelas, yaitu : sumber daya dan cadangan; yang masing-masing dibagi lagi menjadi subkelas-subkelas.

Kriteria sumber daya terdiri dari :
1. Spekulatif, dicirikan oleh terdapatnya manifestasi panas bumi aktif dimana luas reservoir dihitung dari data geologi yang tersedia dan rapat dayanya berdasarkan asumsi.

2. Hipotesis, dicirikan oleh manifestasi panas bumi aktif dengan data dasar hasil survei regional geologi, geokimia dan geofisika. Luas daerah prospek ditentukan berdasarkan penyebaran manifestasi dan batasan geologi, sementara penentuan suhu berdasarkan geotermometer.


Kriteria cadangan terdiri dari :
1. Terduga, dibuktikan oleh data pemboran landaian suhu dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir serta parameter fisika batuan dan fluida dilakukan berdasarkan data ilmu kebumian terpadu, yang digambarkan dalam bentuk model tentatif.

2. Mungkin, dibuktikan oleh sebuah sumur eksplorasi yang berhasil dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan pada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan, fluida dan suhu reservoir diperoleh dari pengukuran langsung dalam sumur.

3. Terbukti, dibuktikan oleh lebih dari satu sumur eksplorasi yang berhasil mengeluarkan uap/air panas, dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan kepada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan dan fluida serta suhu reservoir didapatkan dari data pengukuran langsung dalam sumur dan atau laboratorium.

Klasifikasi Sistem Panas Bumi Berdasarkan Tipe Fluida 

1. Dominasi Uap ( Fraksi uap > Fraksi air)
Reservoir : Permeabilitas rendah
- Fluida yang masuk kedalam reservoir langsung berubah menjadi fasa uap di dalam
reservoir
- Pengoperasian lapangan lebih mudah
- Temperatur ~ 240 °C
Contoh: Kamojang, Darajat
2. Dominasi Air ( Fraksi air > Fraksi uap)
- Daerah Recharge dan reservoir mempunyai permeabilitas yang relatif sama
- Laju penguapan di reservoir dapat diimbangi oleh laju recharge sehingga pori-pori batuan terisi oleh air panas.
- Permasalahan teknis lebih banyak (scaling, masalah air buangan)
- Temperatur ~ 280 °C
Contoh: Wairakei (NZ), G. Salak
3. Dua Fasa ( Fraksi air ~ Fraksi uap)
- Pembentukan reservoir tipe ini melibatkan proses yang lebih rumit
dibanding dominasi uap dan air.
Contoh: Lahendong (Sulut), Dieng (Jawa Tengah)
4. Sistem Vulkanik : berasosiasi dengan gunung api aktif.
-Sistem ini kurang baik untuk dikembangkan, karena hazard yang cukup
tinggi (fluida sangat korosif, kandungan gas tinggi)
-Indikasi : gas HCl, HF,
Contoh : Alto Peak (Phil.),



Penyelidikan geolistrik ini terdiri dari tiga sasaran yaitu pemetaan tahanan jenis (mapping), pendugaan tahanan jenis (sounding), dan head on dengan menggunakan konfigurasi Schlumberger bentangan simetris.
a. Pengukuran Mapping
Untuk mengetahui variasi tahanan jenis lateral, digunakan cara mapping (traversing), yakni mengukur dengan spasi AB/2 = 250, 500, 750 dan 1000m. Hasil pengukuran mapping pada berbagai variasi bentangan arus AB/2 yang diplot dalam kertas ganda logaritma (log-log). Setelah dilakukan proses pengolahan data akan didapatkan peta sama tahanan jenis semu AB/2 = 250, 500, 750, dan 1000 meter serta penampang tahanan jenis semu.
b. Pengukuran Sounding
Pengukuran pendugaan (sounding) geolistrik yang dikenal dengan istilah Vertical Electrical Sounding (VES) dilakukan dengan cara menaikkan spasi AB/2 secara logaritmik pada setiap stasiun pengukuran, dimulai pada bentangan

AB/2 = 1.6 meter sampai AB/2 = 2000 meter dengan jarak elektroda potensial MN < 1/5 AB. Semakin besar AB/2 semakin dalam pula penetrasi arus listrik ke dalam bumi, yang berarti semakin dalam informasi yang didapat. Namun, semakin besar AB/2, semakin besar arus yang dibutuhkan. Untuk setiap AB/2, dihitung tahanan jenis semunya (ra). Dalam grafik log-log, ra diplot terhadap AB/2 untuk menghasilkan kurva sounding tahanan jenis.
c. Pengukuran Head-on
Untuk mengetahui jurus dan kemiringan dari struktur sesar yang telah diketahui digunakan metode ini dengan cara mengukur tahanan jenis semu raAB, raAC, dan raBC dengan bentangan AB/2 = 200, 400, 500, 600, 800 meter dan MN = 100 meter. Pengukuran head-on akan menghasilkan data nilai tahanan jenis semu rAC, rBC, dan rAB, pada bentangan AB/2 = 200, 400, 500, 600, dan 800 meter. Berdasarkan hasil tersebut kemudian dilakukan pengeplotan kurva nilai tahanan jenis rAC - rAB dan rBC - rAB terhadap jarak antar titik ukur. Analisis terhadap kurva-kurva ini akan dapat ditarik beberapa struktur (interpretasi).
     Di Indonesia usaha pencarian sumber energi panasbumi pertama kali dilakukan di daerah Kawah Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1926 hingga tahun 1929 lima sumur eksplorasi dibor dimana sampai saat ini salah satu dari sumur tersebut, yaitu sumur KMJ3 masih memproduksikan uap panas kering atau dry steam. Pecahnya perang dunia dan perang kemerdekaan Indonesia mungkin merupakan salah satu alasan dihentikannya kegiatan eksplorasi di daerah tersebut. Kegiatan eksplorasi panasbumi di Indonesia baru dilakukan secara luas pada tahun 1972. Direktorat Vulkanologi dan Pertamina, dengan bantuan Pemerintah Perancis dan New Zealand melakukan survey pendahuluan di seluruh wilayah Indonesia. Dari hasil survey dilaporkan bahwa di Indonesia terdapat 217 prospek panasbumi, yaitu di sepanjang jalur vulkanik mulai dari bagian Barat Sumatera, terus ke Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara dan kemudian membelok ke arah utara melalui Maluku dan Sulawesi. Survey yang dilakukan selanjutnya telah berhasil menemukan beberapa daerah prospek baru sehingga jumlahnya meningkat menjadi 256 prospek, yaitu 84 prospek di Sumatera, 76 prospek di Jawa, 51 prospek di Sulawesi, 21 prospek di Nusatenggara, 3 prospek di Irian, 15 prospek di Maluku dan 5 prospek di Kalimantan. Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi (>225oC), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (150225oC).

Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit panas bumi (geothermal power plants) yang dapat mengkonversi panas bumi menjadi sumber daya listrik, yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga macam teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.

1.            Dry Steam Power Plants

 Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam) lang-sung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui injection well. Pembangkit tipe tertua ini per-tama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara.

2.      Flash Steam Power Plants

Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 1750 C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power Plants. Fluida panas tersebut dialir-kan kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk meng-aktifkan generator yang kemudian menghasil-kan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai ma-suk kembali ke reservoir melalui injection well. Con-toh dari Flash Steam Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso Geothermal field, California, USA.


3.      Binary Cycle Power Plants (BCPP)
BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau uap panas yang berasal dari sumur pro-duksi (production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid kemu-dian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan genera-tor untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.

Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu ren-dah yaitu 90-1750C. Contoh pene-rapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific Binary Geo-thermal Power Plants di Casa Di-ablo geothermal field, USA. Diperkirakan pembangkit listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak digunakan dimasa yang akan datang.

Potensi Panas bumi Di Indonesia
Manifestasi panas bumi diindonesia yang berjumlah tidak kurang dari 244 lokasi tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Pulau Sulawesi, Halmahera dan Irian Jaya, ini menunjukkan betapa besarnya kekayaan energi panas bumi yang tersimpan di dalamnya.

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi, membuktikan adanya sumberdaya serta memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1.      Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
2.      Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
3.      Pemboran Eksplorasi
4.      Studi kelayakan (Feasibility study)
5.      Perencanaan
6.      Pengembangan dan pembangunan
7.      Produksi
8.      Perluasan

Resiko Eksplorasi, Eksploitasi dan Pengembangan Lapangan Panas Bumi
Proyek panas bumi memiliki resiko yang tinggi dan memerlukan dana yang besar, oleh karena itu sebelum suatu lapangan panasbumi dikembangkan perlu dilakukan pengkajian yang hatihati untuk menilai apakah sumberdaya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut menarik untuk diproduksikan. Penilaian kelayakan meliputi beberapa aspek, yang utama adalah: aspek teknis, pasar dan pemasaran, finansial, legal serta sosial ekonomi

Dari segi aspek teknis, halhal yang harus dipertimbangkan adalah:
1. Sumberdaya mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampumemproduksikan uap untuk jangka waktu yang cukup lama, yaitu sekitar      2530 tahun.
2. Reservoirnya tidak terlalu dalam, biasanya tidak lebih dari 3 km.
3. Sumberdaya panasbumi terdapat di daerah yang relatif tidak sulit dicapai.
4. Sumberdaya panasbumi memproduksikan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relatif rendah, sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi. Selain itu hendaknya kecenderungan fluida membentuk scale relatif rendah.
5. Sumberdaya panasbumi terletak di daerah dengan kemungkinan terjadinya erupsi hidrothermal relatif rendah. Diproduksikannya fluida panasbumi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal
6. Hasil kajian dampak lingkungan
Energi Goethermal di Indonesia dan pemanfaatannya
Indonesia sangat kaya akan sumber energi panas bumi ini, karena terletak pada zona subduksi yang menghasilkan volcanic arc (sepanjang sumatra, Jawa hingga NTT, Lahendong di Sulawesi, dsb). Namun, yang potensial untuk geothermal bukanlah volcanic recent yang masih aktif, namun kebanyakannya adalah paleovolcanic (gunung api purba) yang masih terdapat heat sourcenya. Sama halnya jika kita mencari keberadaan emas.. Sepertinya Iceland yg tectonic settingnya Spreading area juga punya Geothermal. Beberapa daerah dengan tectonic setting seperti di Iceland dan Hawaii? juga memiliki geothermal resource..Mungkin alasannya karena drilling di daerah volcanic aktif sangat berisiko (sangat korosif dan asam) dan tidak efisen dan tidak sesuai dengan geothermal yg diinginkan..Kasus pengeboran di Iceland malah berujung ke hazard, karena yg keluar malah lava..Kemungkinan kedepan juga bisa saja diterapkan teknologi dengan menginjeksikan water ke zona2 di bawah permukaan bumi yg memiliki heat source atau menerapkan metoda Fractured Reservoir dengan hydraulic fracturing seperti yg telah dicoba di dunia perminyakan.
Masalah kenapa energi ini kemudian tidak semaju di industri minyak karena beberapa alasan: – teknologi dan penelitian di bidang ini belum semaju di dunia minyak..kemudian masaalah regulasi tentang energi (kelistrikan)..Kenapa tidak dibawah BP Migas? dan lebih karena masaalah regulasi lainnya (dengan PLN sebagai single buyer dan PERTAMINA)..Dengan lepasnya hak istimewa PERTAMINA dalam penguasaan dan pengolahan geothermal, mudah2an investasi semakin banyak masuk..
Kelebihan Energi Geothermal (Panas Bumi)
  1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling bersih. Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca.
  1. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis. Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif  mineral.
  1. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran (baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).
  1. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di samping itu energi listrik yang dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan energi (energy storage) karena dapat dihasilkan sepanjang waktu.
  1. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per MW / jam.
Kekurangan Energi Geothermal (Panas Bumi)
  1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
  1. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
  1. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi kestabilan tanah di area sekitarnya.
       http : //wikipedia.org/wiki/Energi_panas_bumi
               (Diakses pada tanggal Selasa 02 Maret 2015 Pukul 09:48 WIB)
     
        http://alamendah.org/2014/10/27/kelebihan-dan-kekurangan-energi-                                  
            geothermal
               (Diakses pada tanggal Selasa 02 Maret 2015 Pukul 10:03 WIB)
 
Pembuat : Andre Kiswanto
Nim : 3201414013
Energi Geo (Bumi) thermal (panas) berarti memanfaatkan panas dari dalam bumi. Inti planet kita sangat panas- estimasi saat ini adalah 5,500 celcius (9,932 F)- jadi tidak mengherankan jika tiga meter teratas permukaan bumi tetap konstan mendekati 10-16 Celcius (50-60 F) setiap tahun. Berkat berbagai macam proses geologi, pada beberapa tempat temperatur yang lebih tinggi dapat ditemukan di beberapa tempat.
Menempatkan panas untuk bekerja
Dimana ada sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara geothermal digunakan untuk menenuhi kebutuhan air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan.
Bahkan di tempat dimana penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke permukaan dan kedalam gedung. Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim panas.

Pembangkit listrik
Pembangkit Listrik tenaga geothermal menggunakan sumur dengan kedalaman sampai 1.5 KM atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi yang sangat panas. Beberapa pembangkit listrik  ini menggunakan panas dari cadangan untuk secara langsung dialirkan guna menggerakan turbin. Yang lainnya memompa air panas bertekanan tinggi ke dalam tangki bertekanan rendah. Hal ini menyebabkan "kilatan panas" yang digunakan untuk menjalankan generator turbin. Pembangkit listrik paling baru menggunakan air panas dari tanah untuk memanaskan cairan lain, seperti isobutene, yang dipanaskan pada temperatur rendah yang lebih rendah dari air. Ketika cairan ini menguap dan mengembang, maka cairan ini akan menggerakan turbin generator.
Keuntungan Tenaga Panas Bumi
Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi  hampir tidak menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit listik tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Sayangnya, bahkan di banyak negara dengan cadangan panas bumi melimpah seperti Indonesia yang memilikoo 40 % cadangan panas bumi dunia, sumber energi terbarukan yang telah terbukti bersih ini tidak dimanfaatkan secara besar-besaran.
Kelebihan dan kekurangan energi geothermal atau panas bumi. Sebagai sebuah sumber energi alternatif dan sumber energi terbarukan, energi geothermal memiliki kelebihan dan kekurangan. Layaknya energi lainnya, keunggulan (kelebihan) dan kelemahan (kekurangan) energi geothermal (panas bumi) jamak, karena tidak ada sumber energi benar-benar yang sempurna.
Energi panas bumi atau geothermal energy adalah salah satu sumber energi terbarukan yang dipercaya ketersediannya melimpah dan sangat ramah lingkungan. Kandungan panas bumi yang dipunyai Indonesia, diyakini mencapai 40 persen dari total potensi panas bumi dunia. Jika potensi ini di manfaatkan tidak terbayang berapa energi yang dapat di ‘panen’ Indonesia. Meskipun melimpah dan ramah lingkungan bukan berarti geothermal energy luput dari kekurangan.
Energi geothermal sendiri merupakan energi panas yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi dihasilkan dari aktivitas tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di samping itu dapat pula berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi.
           
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Dieng (Foto : aangeo.wordpress.com)
Pemanfaatan energi geothermal atau panas bumi sebagai salah satu sumber energi alternatif diyakini mempunyai berbagai keuntungan dan kelebihan. Di antara kelebihan dan keuntungan pemanfaatan energi geothermal tersebut adalah :
Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di antara kekurangan energi geothermal adalah :
Itulah kelebihan dan kekurangan dari energi geothermal (panas bumi). Salah satu sumber energi terbarukan yang seharusnya mulai dilirik dan dimanfaatkan, terutama untuk menggantikan sumber energi konvensional, sumber energi berbahan fosil. Apalagi potensi energi ini di Indonesia mencapai 28.994 MWe (megawatt listrik) yang jika dikonversi dengan BBM setara lebih dari 200 milyar barrel minyak.
Menurut Sanyal dan Koenig (1995), ada beberapa resiko dalam pengusahaan panas bumi, yaitu:
1. Resiko yang berkaitan dengan sumberdaya (resource risk), yaitu resiko yang berkaitandengan:
• Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi).
• Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi listrik di daerah tersebut lebih kecil dari yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi).
• Kemungkinan jumlah sumur eksplorasi yang berhasil lebih sedikit dari yang diharapkan (resiko eksplorasi).
• Kemungkinan potensi sumur (well output), baik sumur eksplorasi lebih kecil dari yangdiperkirakan semula (resiko eksplorasi).
• Kemungkinan jumlah sumur pengembangan yang berhasil lebih sedikit dari yang diharapkan (resiko pengembangan).
• Kemungkinan potensi sumur (well output) sumur pengembangan lebih kecil dari yang diperkirakan semula (resiko pengembangan).
• Kemungkinan biaya eksplorasi, pengembangan lapangan dan pembangunan PLTP lebih mahal dari yang diperkirakan semula.
• Kemungkinan terjadinya problemproblem teknis, seperti korosi dan scaling (resiko teknologi) dan problemproblem lingkungan.
2. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi atau penurunan temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation).
3. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market access dan price risk).
4. Resiko pembangunan (construction risk).
5. Resiko yang berkaitan dengan perubahan manajemen (Management risk).
6. Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan kebijaksanaan pemerintah (legal & regulatory risk).
7. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju inflasi (Interest & inflation risk).
8. Force Majeure.

Resiko pertama dalam suatu proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau sumber energi yang ditemukan tidak bernilai komersial. Lembaga Keuangan tidak akan memberikan pinjaman dana untuk pengembangan lapangan sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat sumber energi panas bumi yang mempunyai potensi yang cukup menarik dari segi ekonomi. Resiko masih tetap ada meskipun hasil pemboran eksplorasi telah membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat sumber energi panas bumi. Hal ini disebabkan karena masih adanya ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve), potensi listrik dan kemampuan produksi (well output) dari sumursumur yang akan dibor di masa yang akan datang. Ketidakpastian mengenai hal tersebut dapat menyebabkan Lembaga Keuangan tidak tertarik untuk membiayai proyek yang ditawarkan sampai sejumlah sumur yang telah dibor di daerah tersebut berhasil memproduksikan fluida panas bumi dan menunjukkan cadangan/potensi listrik di daerah tersebut cukup untuk menunjang proyek yang dimaksud. Apabila didekat daerah tersebut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil dikembangkan/diusahakan, biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup ditunjukkan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksikan fluida panas bumi. Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang telah berhasil dikembangkan didekat daerah tersebut, setidaknya harus sudah terbukti bahwa sumur mampu menghasilkan fluida produksi sebesar 10 30% dari total fluida produksi yang dibutuhkan oleh PLTP. Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksikan kembali fluida kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak menimbulkan
permasalahan, baik permasalahan teknis (operasional) maupun permasalah lingkungan. Meskipun besar cadangan/potensi listrik, kemampuan produksi sumur dan kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti, tetapi resiko masih tetap ada karena masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP. Ketidakpastian ini timbul karena heterogenitas dari sifat batuan reservoir. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yang
meminjamkan dana karena pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang diproyeksikan.

Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknis seperti terjadinya korosi didalam sumur dan didalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk meningkatkan kapasitas PLTP. Resiko lain yang berkaitan dengan sumberdaya adalah kemungkinan penurunan laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy), kenaikan tekanan injeksi, perubahan kandungan kimia fluida terhadap
waktu, yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan atau bahkan hilangnya keuntungan bila penurunan produksi terlalu cepat. Penurunan kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi reservoir. Hasil peramalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model dikalibrasi dengan menggunakan data produksi yang cukup lama, tapi jika model hanya dikalibrasi dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi. Di beberapa proyek masalahmasalah manajemen dan operasional yang tak terduga ada yang tidak terpecahkan atau dapat dipecahkan dengan biaya tinggi. Resiko yang disebabkan oleh hal tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain, termasuk didalamnya permasalahanpermasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan sumber daya manusia dan managemen.
Upaya yang umum dilakukan untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan sumberdaya adalah:
1. Melakukan kegiatan eksplorasi rinci sebelum rencana pengembangan lapangan dibuat.
2. Menentukan kriteria keuntungan yang jelas.
3. Memilih proyek dengan lebih hatihati, dengan cara melihat pengalaman pengembang sebelumnya, baik secara teknis maupun secara manajerial.
4. Mengkaji rencana pengembangan secara hatihati sebelum menandatangani perjanjian pendanaan.
5. Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan skenario yang terjelek.
6. Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan.
7. Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan.
8. Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan.
9. Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak.

Pengembangan panas bumi hingga saat ini didominasi oleh perusahaan nasional, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PT PGE). Pada saat ini PT PGE merupakan perusahaan panas bumi yang memiliki hak pengelolaan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi paling banyak diIndonesia, yaitu 15 (lima belas) WKP. Dari 15 (lima belas WKP), ada 3 (tiga) WKP dikerjasamakan oleh PT PGE dengan mitra asing. Disamping oleh PT PGE, ada beberapa WKP Panas Bumi yang hak pengelolaannya ada pada PT PLN. Peningkatan produksi dan capacity building melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan penguasaan teknologi harus terus dilakukan agar kemandirian di bidang panas bumi dapat diwujutkan Untuk mencapai target 2014, Pemerintah telah/akan melelang 18 (delapan belas) WKP baru. Untuk mencapai target 2025 masih banyak WKP lain yang akan dilelang karena hasil eksplorasi pendahuluan mengindikasikan adanya 255 geothermal area di Indonesia yang sangat potensial untuk pembangkit listrik. Mengingat potensi panas bumi dunia yang terbesar terdapat di Indonesia dan sifat sistem panas bumi yang sangat site specifik, sudah semestinya pengembangan lapangan panas bumi Indonesia dikembangkan oleh perusahaan nasional dengan menggunakan tenaga ahli Indonesia yang diakui kepakarannya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di dunia Internasional.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bedasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut; Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat sedikit gas rumah kaca yang terperangkap jauh di dalam inti bumi. Akan tetapi dalam segi lain pembangkit listrik geothermal membutuhkan biaya pemeliharaan yang relatif rendah, dan tidak memerlukan banyak sumber daya air. Namun, memerlukan biaya modal yang tinggi untuk pengeboran. Di Indonesia usaha pencarian sumber energi panas bumi pertama kali dilakukan di daerah Kawah Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1926 hingga tahun 1929 lima sumur eksplorasi dibor untuk pemanfaatan energi panas bumi, hal ini juga tidak sembarangan dalam mencari tempat pemboran karena tidak semua tempat memiliki potensi energi panas bumi yang memungkinkan untuk dimanfaatkan panasnya. Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi.
            Maka energi panas bumi manfaatkan, terutama untuk menggantikan sumber energi konvensional, sumber energi berbahan fosil. Apalagi potensi energi ini di Indonesia mencapai 28.994 MWe (megawatt listrik) yang jika dikonversi dengan BBM setara lebih dari 200 milyar barrel minyak. Dalam pemanfaatan atau mengeksplor panas bumi harus selektif dan selalu memperhatikan keadaan lingkungan. Oleh karena itu energi panas bumi ini meliliki kelebihan dan kelemahan dalam pemanfaatan atau penggunaannya dalam kehidupan manusia. Resiko yang ditimbulkannya pun, jika kita tidak hati-hati dalam pemanfaatannya akan berdampak negatif baik bagi lingkungan maupun kehidupan manusia sendiri. Dari hal tersebut dapat kita ketahui, bahwa kita bisa mengurangi berbagai resiko yang ditimbulkan dengan upaya-upaya yang telah dijelaskan dalam pembahasan diatas. Pengembangan panas bumi hingga saat ini didominasi oleh perusahaan nasional, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PT PGE)
Saran
Sumber daya alam energi panas bumi perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup.Akan tetapi dalam pemanfaatannya harus bijak(tidak berlebihan) dan jangan sampai merusak lingkungan yang kelak akan merugikan bagi kelangsungan makhluk hidup yang ada dibumi.

DAFTAR PUSTAKA
Andrea, Istanto . 1996.Geothermal. Bandung : Institut Pertanian Bandung
Nuryani dan Otang Hidayat. 1994. Keunggulan dan Kelemahan Energi Panas Bumi. Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan.
Wahono, Lili, dkk. 1994. Pemanfaatan Energi Panas Bumi. Bandung : PT. Sarana  Panca Karya Rustam

Pembuat : Andre Kiswanto
Nim        : 3201414013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar