PETIR
Pengertian
Petir
Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya
muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang
menyilaukan biasanya disebut kilat, yang beberapa saat kemudian disusul dengan
suara menggelegar sering disebut Guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini
disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Biasanya petir disertai dengan suara gemuruh yang biasa disebut guruh atau biasanya dibilang geledek, suara yang kencang itu terjadi karena saat udara dilewati petir, terjadi pemanasan dan pemuaian udara dengan sangat cepat sehingga udara menjadi plasma dan meledak menghasilkan suara yang menggelegar.Sebenarnya proses terbentuknya suara ini terjadi bersamaan dengan saat terjadi petir, namun biasanya guruh baru terdengar setelah petir terlihat. Keterlambatan suara guruh itu terjadi karena perbedaan antara kecepatan cahaya
Biasanya petir disertai dengan suara gemuruh yang biasa disebut guruh atau biasanya dibilang geledek, suara yang kencang itu terjadi karena saat udara dilewati petir, terjadi pemanasan dan pemuaian udara dengan sangat cepat sehingga udara menjadi plasma dan meledak menghasilkan suara yang menggelegar.Sebenarnya proses terbentuknya suara ini terjadi bersamaan dengan saat terjadi petir, namun biasanya guruh baru terdengar setelah petir terlihat. Keterlambatan suara guruh itu terjadi karena perbedaan antara kecepatan cahaya
Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan
sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng
negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral).
Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada
rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir
juga dapat terjadi dari awan kea wan (intercloud) dimana salah satu awan
bermuatan negative dan awan lainnya bermuatan positif.
Menurut batasan
fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan
listrik berbeda. Prinsip dasarnya kira-kira sama dengan lompatan api pada busi.
Riset
Penyelidikan Petir
• Riset awal
Pada
awal penyelidikan listrik melalui tabung Leyden dan peralatan lainnya, sejumlah
orang (Dr. Wall, Gray, Abbé Nollet) mengusulkan spark skala kecil memiliki
beberapa kemiripan dengan petir.
Benjamin
Franklin, yang juga menemukan penangkal petir, berusaha mengetes teori ini
dengan menggunakan sebuah tiang yang didirikan di Philadelphia. Selagi dia
menunggu penyelesaian tiang tesebut, beberapa orang lainnya (Dalibard dan De
Lors) melakukan di Marly di Perancis apa yang kemudian dikenal sebagai
eksperimen Philadelphia yang Franklin usulkan di bukunya.
Franklin biasanya
mendapatkan kredit untuk menjadi yang pertama mengusulkan eksperimen ini,
karena dia tertarik dalam cuaca.
• Riset modern
Meskipun eksperimen
dari masa Franklin menunjukkan bahwa petir adalah sebuah discharge dari listrik statik, hanya
ada sedikit peningkatan dalam teori ini selama lebih dari 150 tahun. Pendorong
untuk riset baru berasal dari bidang teknik tenaga: jalur transmisi tenaga
digunakan dan teknisi ingin mengetahui lebih banyak tentang petir. Meskipun
sebabnya diperdebatkan (dan masih berlanjut sampai sekarang), riset
menghasilkan banyak informasi baru tentang fenomena petir, terutama jumlah arus
dan energi yang terdapat.
Mengapa
Bisa Terjadi Petir?
Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif menuju ke
muatan positif. Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa
antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Prinsip dasarnya kira-kira sama
dengan lompatan api pada busi.
Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar.
Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar.
Kapan
Datanngnya Petir?
Petir datang ketika langit tiba-tiba menjadi gelap disertai
angin yang datangnya begitu cepat dan awan yang menjulang tinggi menyerupai
bunga kol yang berwarna keabu abuan dan awan mulai terasa pengap.
Bagaimana
Proses Terjadinya Petir?
Petir
terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya.
Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara
teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya
sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah),
sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan
potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan
negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai
kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron
adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara
inilah terjadi ledakan suara.
Proses
Terjadinya Petir Disebabkan oleh 2 Proses, yaitu:
Ø
Proses
Ionisasi
Petir terjadi diakibatkan terkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk. Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan akan memiliki beda potensial yang cukup untuk menyambar bunyi.
Ø
Gerakan
Antara Awan
Dalam proses ini terlahir elektron-elektron bebas yang memenuhi permukaan awan. Contoh proses ini adalah sebuah penggaris plastik yang digosokkan pada rambut maka penggaris akan mampu mengangkat kertas. Pada saat awan berkumpul disuatu kawasan maka kemungkinan akan terjadi petir. Dikarenakan elektron-elektron bebas saling menguatkan satu sama lain.
Mengapa Petir Sering Terjadi Saat Hujan atau Ketika Akan
Turun Hujan?
Karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang
lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir.
Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa
terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Tipe
– tipe Petir
Petir dari awan ke tanah (CG)
Petir ini tergolong berbahaya dan paling merusak, berasal
darimuatan yang lebih rendah lalu mengalirkan muatan negatif ketanah. Terkadang
petir jenis ini mengandung muatan positif (+)terutama pada musim dingin
Petir
dalam awan (IC)
Merupakan
tipe yang paling sering terjadi antara pusat muatan yang berlawanan pada awan
yang sama.
Petir
antar awan (CC)
Petir
ini terjadi antara pusat muatan dari dua awan yang berbeda. Pelepasan muatannya
sendiri terjadi saat uadara cerah antara awan tersebut.
Petir
awan ke udara (CA )
Petir
ini terjadi jika udara di sekitaran awan yang bermuatan positif (+)
berinteraksi dengan udara yang bermuatan negatif (-). Jika ini terjadi
pada awan bagian bawah maka merupakan kombinasi dengan petir tipe CG.
Manfaat
Petir
Petir dianggap berbahaya karena memiliki daya hancur yang
luar biasa, tetapi ternyata selain membuat kerusakan di permukaan bumi, juga
mempunyai manfaat yang sangat besar. Diantara manfaat petir adalah :
1.
Manfaat Petir untuk Memproduksi Ozon (O3)
Hubunganya
petir dengan lapisan ozon adalah bahwa lapisan ozon berperan membentuk lapisan
ozon. Lapisan ozon merupakan senyawa O3. Petir berperan memicu terjadinya reaksi
kimia dari O2 atau oksigen menjadi O3. Sederhanya tiga senyawa O2 akan pecah
menjadi enam senyawa O dan akhirnya terbentuk 2 senyawa O3. Proses tersebut
tidak akan terjadi tanpa bantuan dari petir.
2.
Manfaat Petir untuk Kesuburan Tanah
Manfaat
lain petir adalah bagi kesuburan tanah. Saat petir menyambar tidak hanya
terjadi pembentukan lapisan ozon saja, tapi banyak terjadi reaksi-reaksi kimia
lain antara udara dengan air hujan yang sedang turun. Misalnya nitrogen dengan
air sehingga saat air sampai di bumi menjadikan tanah lebih subur karena
mendapat pasokan nitrogen lebih banyak berupa unsur Hara. Proses yang terjadi
di alam raya ini ibarat sebuah pabrik pupuk urea yang menghasilkan pupuk urea
berkadar Nitrogen tinggi. Sebagaimana diketahui, bahwa para petani menggunakan
pupuk urea untuk membantu proses penyuburan tanah.
3.
Petir bermanfaat untuk Membunuh Kuman dan Bakteri
Pada
kondisi akan turun hujan, dimana awan melingkupi permukaan bumi, maka di
permukaan akan terasa panas. Kondisi ini cenderung menjadi semakin lembab,
dengan meningkatnya kandungan uap air di udara. Kondisi seperti ini sangat
potensial untuk tumbuh berkembangnya bakteri-bakteri juga kuman-kuman yang
beterbangan di udara. Maka ketika terjadi Kilat dan sambaran petir di udara,
akan membunuh kuman-kuman dan bakteri ini. Hal ini karena kilat dan sambaran
petir merupakan aliran muatan listrik. Pada saat muatan listrik ini mengalir
melesat di udara akan memanaskan udara disekitarnya. Oleh karena itu, saat
terjadi hujan disertai dengan kilat dan petir yang menggelegar, juga sedang
terjadi proses pembersihan udara dari kandungan kuman dan bakteri yang
melayang, disebabkan oleh plasma petir yang sangat tinggi. Setelah hujan reda,
petir sudah selesai, maka udara akan terasa nyaman.
Bahaya
petir ini antara lain :
1.
Menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik perkantoran.
2.
Menyebabkan kebakaran pada kilang minyak.
3.
Menyebabkan kematian bagi siapa saja yang terkena sambaran petir.
4.
Menyebabkan kerusakan pada peralatan control industri.
5.
Menyebabkan terganggunya sistem komunikasi.
6.
Menyebabkan padamnya sistem kelistrikan pada jaringan.
7.
Menyambar Pesawat AF 447
8.
Mengganggu nelayan dalam pelayaran dsb.
Cara
Menghindari Bahaya Petir
•
Apabila sebuah bangunan yang tinggi dengan penangkal petir maka jika ada
petir akan menyambar penangkal kemudian di salurkan melalui kawat besar yang
terbuat dari tembaga atau kuningan menuju ke tanah.
•
Untuk menghindari dari kerusakan alat listrik di rumah apabila terjadi
hujan dan petir adalah mematikan listrik, mencabut saluran antene di televisi,
dan mencabut kabel telepon.
•
Apabila terjadi hujan dan petir lebih baik kita menghindari tempat
terbuka
By : Rizka Kartika Sari
(3201414022)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar