Salam Konservasi

Salam Konservasi

Selasa, 01 Desember 2015


Jilbab Antara Trend dan Kewajiban ?



Kepercayaan diri seorang wanita merupakan sumber kekuatan, namun itu hanya sementara. Seseorang dapat melakukan segala hal agar dapat meningkatkan kekuatan di dalam dirinya demi meningkatkan kepercayaannya. Banyak diantaranya wanita muslim yang mencoba bertampil  “Trendi” agar tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain, itu yang membuat banyak wanita muslim yang mensalah artikan bagaimana seharusnya berpenampilan yang sesuai dengan syariat islam. Bahwasannya jika kita berpatokan dengan mata manusia maka sia – sialah, kita tidak akan ada ujungnya karena manusia kodratnya selalu tidak akan puas apalagi dengan dirinya, sedangkan jika kita berpatokan dengan allah SWT maka perlindungan dan surgalah yang akan kita dapat.
Jilbab sendiri merupakan bagian dari syari’at yang penting untuk di laksanakan oleh seorang muslimah. Jilbab bukanlah pakaian bangsa arab, melainkan merupakan identitas bagi muslimah atau menjadi hiasan semata dan juga bukan penghalang bagi seorang muslimah untuk menjalankan aktivitas kehidupannya.
            (pengenalan jilbab)memakai jilbab adalah kewajiban kita sebagai seorang muslimah. Dan dalam pemakaiaanya kita harus memperhatikan apa yang telah di ajarkan oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan yang seperti yang di ajarkan oleh nabi besar kita shallallahu ‘alaihi wa sallam terdapat persyaratan dalam menggunakan jilbab sesuai syariat.
Menurut Ummu Ziyad
Muroja’ah: Ust. Aris Munandar dalam artikelnya di muslimah.or.id yang berjudul Jilbabku Penutup Auratku.
Secara bahasa, dalam kamus al Mu’jam al Wasith 1/128, disebutkan bahwa jilbab memiliki beberapa makna, yaitu:
  1. Qomish (sejenis jubah).
  2. Kain yang menutupi seluruh badan.
  3. Khimar (kerudung).
  4. Pakaian atasan seperti milhafah (selimut).
  5. Semisal selimut (baca: kerudung) yang dipakai seorang wanita untuk menutupi tubuhnya
Adapun secara istilah, berikut ini perkataan para ulama’ tentang hal ini.
Ibnu Hazm rahimahullah mengatakan, “Jilbab menurut bahasa Arab yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pakaian yang menutupi seluruh badan, bukan hanya sebagiannya.” Sedangkan Ibnu Katsir mengatakan, “Jilbab adalah semacam selendang yang dikenakan di atas khimar yang sekarang ini sama fungsinya seperti izar (kain penutup).”(Syaikh Al Bani dalam Jilbab Muslimah).
Syaikh bin Baz (dari Program Mausu’ah Fatawa Lajnah wal Imamain) berkata, “Jilbab adalah kain yang diletakkan di atas kepala dan badan di atas kain (dalaman). Jadi, jilbab adalah kain yang dipakai perempuan untuk menutupi kepala, wajah dan seluruh badan. Sedangkan kain untuk menutupi kepala disebut khimar. Jadi perempuan menutupi dengan jilbab, kepala, wajah dan semua badan di atas kain (dalaman).” (bin Baz, 289). Beliau juga mengatakan,“Jilbab adalah rida’ (selendang) yang dipakai di atas khimar (kerudung) seperti abaya (pakaian wanita Saudi).” (bin Baz, 214). Di tempat yang lain beliau mengatakan, “Jilbab adalah kain yang diletakkan seorang perempuan di atas kepala dan badannnya untuk menutupi wajah dan badan, sebagai pakaian tambahan untuk pakaian yang biasa (dipakai di rumah).”(bin Baz, 746). Beliau juga berkata, “Jilbab adalah semua kain yang dipakai seorang perempuan untuk menutupi badan. Kain ini dipakai setelah memakai dar’un (sejenis jubah) dan khimar (kerudung kepala) dengan tujuan menutupi tempat-tempat perhiasan baik asli (baca: aurat) ataupun buatan (misal, kalung, anting-anting, dll).” (bin Baz, 313).
Syaikh Al Bani rahimahullah mengatakan, “Setiap jilbab adalah hijab, tetapi tidak semua hijab itu jilbab, sebagaimana yang tampak.” Sehingga memang terkadang kata hijab dimaksudkan untuk makna jilbab. Adapun makna lain dari hijab adalah sesuatu yang menutupi atau meghalangi dirinya, baik berupa tembok, sket ataupun yang lainnya. Inilah yang dimaksud dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat al-Ahzab ayat 53, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah nabi kecuali bila kamu diberi izin… dan apabila kamu meminta sesuatu keperluan kepda mereka (para istri Nabi), maka mintalah dari balik hijab…”





Banyak spekulasi mengenai orang yang memakai hijab syar’i
1.      Takut ngga dapat jodoh
2.      Takut tidak dapat pekerjaan
3.      Fanatik dan di anggap aliran sesat
4.      Masih muda kembangkan bakat kalau pakai krudung membatasi
5.      Ribet


Janji allah bagi pemakai jilbab
1.      Akan di jaga kehormatannya
2.      Tidak di ganggu
3.      Termotivasi untuk memperbaiki diri
4.      Mendapat ketenangan diri
5.      Mendapat surganya allah

Sami’na waato’na(mendengarkan dan lakukan) jadi hidayah tidak datang secara sendirinya melainkan kita yang menjemputnya. Karena kita tidak bisa sholehah secara sendiri melainkan kalau bukan kita yang harus merubahnya secara langsung.

Pendapat Urwah bin zubair bahwa pakaian takwa yang di maksud adalah takwa kepada allah.
1.      Amal sholeh
2.      Takut dengan allah
Perempuan dalam islam seperti berlian yang berada di dasar bumi jauh, sulit untuk di dapat dan di lindungi oleh batuan batuan lain yang berada di sekitarnya. Sama seperti wanita, perempuan itu mahal harganya. Jangan sampai obral diri sana sini bisa dipegang dan bisa di lihat seenaknya oleh orang banyak.  Itu akan merugikan diri kita sendiri.



Opini buruk tentang jilbab dan upaya menghalanginya
1.      Hukum sara
2.      Propaganda fashion barat
3.      Pemikiran perempuan perempuan cantik
4.      Terror mental dan fisik bagi pemakaiannya

Mitos mitos sehat tentang kecantikan
            Cantik            =          Kulit putih
            Cantik            =          Tubuh langsing
            Cantik            =          Buka bukan
            Cantik            =          Tubuh yang tinggi



Namun di dalam islam definisi Cantik itu bukan sekedar fisik namun akhlahnya pun harus cantik.

1Prinsip kecantikan dalam islam

1.      Merawat bukan merubah
2.      Kebiasaan bukan sekedar instan
3.      Bukan sekedar topeng
4.      Keseimbangan antara fisik, akal dan spiritual
5.      Bukan untuk di pamerkan kecuali di depan suami
6.      Tidak berhias seperti orang jahiliah

Jurus tampil cantik dan gaul

1.      Menutup aurat dengan jilbab
2.      Menjaga kebersihan tubuh
3.      Merawat tubuh dengan teratur
4.      Mengkonsumsi makanan bergizi
5.      Cukup istirahat dan tidur
6.      Berhias secara syar’i
7.      Senyum dan menebar salam
8.      Berolahraga secara teratur
9.      Mengasah otak
1.  Giatdalam amalan harian

          beberapa hal yang mungkin ingin saya sampaikan berdasarkan  pengalaman yang saya dapat baik saat awal pertamakali masuk kuliah sampai sekarang, banyak kaka tingkat,tokoh tokoh yang saya kagumi dan banggakan saat hijrah untuk menjadi insan yang lebih baik. dalam proses itu bukan berarti saya tak luput dari kesalahan dan dosa, disini kita sama-sama belajar mengenai arti dari kehidupan, untuk apa kita hidup dan bagaimana nasib kita di akhirat nanti. 
t
           terimakasih, semoga bermanfaat.


     Penulis      : Sintya Aji Mustika



Tidak ada komentar:

Posting Komentar