Danau Gunung Karang (Beko)
Kabupaten Tegal
merupakan salah satu daerah di provinsi Jawa Tengah dengan ibukotanya slawi . Dengan
letaknya yang strategis, sering menjadi lalu lalang masyarakat setempat ataupun
perantau . Jika ditelusuri lebih jauh Kabupaten
Tegal menyimpan sejuta keindahan dengan
kekayaan hayati yang beragam dan begitu banyak denah wisata yang sering
dikunjungi baik wisata alami maupun buatan.
Salah satunya Danau
Beko . Danau Beko sering sekali dikenal sebagai danau gunung karang atau Danau
Beko Margasari . Danau ini berada di bukit gunung karang / kapur di dusun
Karangdawa Desa Karangasem Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Lokasinya
terletak sekitar 40 Km dari Kota Tegal menuju arah purwokerto . dengan letaknya yang terkenal sebagai
Karangasem Margasari , maka tercetuslah Danau Gunung Karang oleh masyarakat
sekitar . Perjalanan menuju danau ini akan disuguhi berbagai macam pemandangan
yang indah seperti hutan jati disepanjang perjalanan dan pemandangan bukit
kapur yang berada di barat margasari –
pagerbarang – jatibarang .
Jika ditelusuri lebih
jauh nama danau ini terdengar aneh , namun jika ditelusuri asal – usulnya danau
ini merupakan bekas galian penambangan kapur (gamping) campuran semen bahan
bangunan . Penggalian batu gamping / kapur itu menggunakan alat
berat backhoe, yang oleh awam dibaca beko atau bego.
Jadilah genangan air yang mengisi bekas galian backhoe atau beko itu disebut
danau Beko. Dapat dikatakan bahwa danau ini merupakan bekas penambangan batu
kapur , karena aktivitas itulah menyebabkan beberapa cekungan . cekungan
tersebut terisi oleh air hujan yang lama kelamaan menjadi penuh dan
terbentuklah sebuah danau . Begitulah asal muasal dinamakannya Danau Beko .
Danau beko ini mempunyai
5 genangan / cekungan yang masing – masing mempunyai daya tarik sendiri , lokasi
kelim genangan tersebut berurutan dengan kisaran 300 m2 genangan pertama , 450
m2 genangan kedua , 600 m2 genangan ketiga dengan posisi memanjang , 1200 m2
genangan keempat dan genangan kelima merupakan genangan yang luas dan yang
paling ramai dikunjugi . hal itu dikarenakan genangan ini digunakan masyarakat
sebagai sarana berenang dengan cara melompatinya dari bukit
.
Kalau di lihat sebenarnya munculnya
danau tersebut adalah hal yang wajar
karena daerah tersebut merupakan lokasi
galian. Namun karena beberapa hal membuat
masyarakat menjadi heboh, dan bahkan danau beko margasari tersebut menjadi
trending topic di Kabupaten Tegal itu sendiri .
Berdasarkan informasi dari warga
sekitar, hebohnya “kemunculan” danau
tersebut adalah berawal
dari suatu kejadian musibah yang di alami oleh salah seorang penambang kapur. Dimana ketika penambang tersebut sedang membuat lubang untuk menanamkan bahan peledak, tiba-tiba tempat
yang dia pijak amblas dan longsor ke bawah ke dalam air sedalam
sekitar delapan meter.
Kejadian tersebut kemudian membuat heboh warga, dan warga pun mulai banyak
yang berdatangan karena berkembangnya kabar dan desas-desus bahwa di gunung
karang muncul danau . ada lagi yang
menyebutnya terdapat sungai bawah tanah, ada lagi yang menyebutnya terdapat segara bawah tanah di gunung karang
tersebut. Masyarakat sekitar pun kemudian semakin banyak berdatangan dan
tambah populerlah danau tersebut. Sehingga warga masyarakat sekitar tersebut
menyebutnya “DANAU GUNUNG KARANG
Mitos lain yang berkembang dari
warga setempat adalah bahwa di sekitar wilayah tersebut ada sumur gaib yang di
sebut “SUMUR TANTU” . mitos
tersebut muncul karena orang-orang tua pada jaman dahulu, melarang anak-anaknya
menggembala kambing/bebak di sekitar
daerah tersebut, karena konon sering ada orang yang kehilangan hewan
gembalaannya di daerah tersebut, dan beberapa hari kemudian “konon” hewan
gembalaan tersebut ditemukan sudah mengapung di sungai di daerah kecamatan
songgom. Padahal di daerah gunung karang tersebut sama sekali tidak ada sungai
ataupun sumur yang terhubung ke sungai tersebut.
Ketika di tanyakan kepada warga yang
pernah bercocok tanam di daerah “Danau Gunung Karang” tersebut, bahwa dahulu
memang di wilayah tersebut ada sebuah gua yang memiliki mata air jang
jernih. Gua tersebut biasa di pakai oleh para penambang untuk berteduh
dri terik matahari. Namun kemudian gua tersebut runtuh karena getaran-getaran
yang di akibatkan oleh aktifitas penambangan kapur yang menggunakan bahan
peledak. Sehingga mata air tersebut kemudian tertutup. Dan sekarang mungkin
mata air tersebut terbuka kembali dan menjadi salah satu sumber air dari danau,
di samping dari air hujan.
By : Fikrotur Roosyikhoh / 3201414031 / Pendidikan Geografi '14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar