A. JUDUL
KUNJUNGAN
STUDI KE BMKG
B. TUJUAN
1. Mahasiswa
dapat mengetahui alat-alat yang digunakan di BMKG
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan pengertian dari masing-masing alat di BMKG.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan fungsi dari masing-masing alat tersebut.
4. Mahasiswa
dapat mengetahui cara kerja masing-masing alat yang digunakan.
5. Mahasiswa
dapat mengidentifikasi hasil dari pengamatan di lapangan.
6. Mahasiswa
dapat menganalisis pentingnya BMKG bagi masyarakat
C. ALAT
DAN BAHAN
1. Gun
bellani 17.
High volume sampler
2. Actinogrph
bimetal 18. Kamera
3. Campbell
stokes 19. Alat tulis dan buku
4. Psychrometer
standar 20. Flash disk
5. Thermometer
tanah gundul & berumput
6. Barometer
7. Barograph
8. Anemometer
10m, 8m, 2m, 0.5m
9. Cup
counter anemometer 2m
10. Wind force
11. Thermohigrograph
12. Open pan evaporimeter
13. Piche evaporimeter
14. Penakar hujan OBS (ombrometer)
15. Penakar hujan otomatis (tipe helman)
16. Automatic rain sampler
D. DASAR TEORI
Pengertian
Meteorologi dan Klimatologi
Pengertian Meteorologi
Meteorologi berasal dari dua kata yang mempunyai makna /arti yaitu :
1. Meteoros : benda yang ada di dalam udara
2. Logos : ilmu/kajian
Jadi Meteorologi adalah : ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer)
Pengertian Meteorologi
Meteorologi berasal dari dua kata yang mempunyai makna /arti yaitu :
1. Meteoros : benda yang ada di dalam udara
2. Logos : ilmu/kajian
Jadi Meteorologi adalah : ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer)
Pengertian Klimatologi
Klimatologi berasal dari kata :
1. Klima : kemiringan bumi (lintang tempat) dan
2. Logos : ilmu
klimatologi adalah : ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa berbeda, keterkaitan degan aktivitas manusia.
Klimatologi berasal dari kata :
1. Klima : kemiringan bumi (lintang tempat) dan
2. Logos : ilmu
klimatologi adalah : ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa berbeda, keterkaitan degan aktivitas manusia.
Pengertian Atmosfer
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu :
1. Atmos : lapisan uap dan
2. Spaira : bulatan
Jadi atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti planet termasuk bumi
Atmosfer sendiri mempunyai karakteristik. Karakteristik atmosfer tersebut adalah :
• Tidak tampak
• Tidak berwarna
• Dapat dimampatkan (kompresibel)
Masa total 56 x 1014 ton
Atmosfer juga mempunyai kegunaan bagi bumi dan brperan penting seperti :
- Melindungi penghuni bumi dari radiasi matahari.
- Banyak gejala atmosfer (awan, hujan, badai guruh, badai tropis, perubahan iklim)
- Dapat dieksplorasi dan dieksploitasi (teknologi hujan buatan, energi angin)
- Media transportasi peka cuaca (cumulonimbus: jalan maut)
- Tempat pembuangan zat pencemar
Atmosfer bumi terdiri dari beberapa lapisan yaitu troposfer lapisan paling bawah dari atmosfer, stratosfer, mesosfer , termosfer dan eksofer. Berikut adalah penjelasannya :
TROPOSFER
• Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah.
• Semua fenomena tentang cuaca dan hujan terjadi di lapisan ini.
• Didalam troposfer Terdapat penurunan suhu.
• Pertukaran panas banyak terjadi di lapisan troposfer bawah.
• Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini disebut dengan tropopause.
• Ketinggiannya lebih besar di daerah equator daripada di daerah kutub.
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu :
1. Atmos : lapisan uap dan
2. Spaira : bulatan
Jadi atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti planet termasuk bumi
Atmosfer sendiri mempunyai karakteristik. Karakteristik atmosfer tersebut adalah :
• Tidak tampak
• Tidak berwarna
• Dapat dimampatkan (kompresibel)
Masa total 56 x 1014 ton
Atmosfer juga mempunyai kegunaan bagi bumi dan brperan penting seperti :
- Melindungi penghuni bumi dari radiasi matahari.
- Banyak gejala atmosfer (awan, hujan, badai guruh, badai tropis, perubahan iklim)
- Dapat dieksplorasi dan dieksploitasi (teknologi hujan buatan, energi angin)
- Media transportasi peka cuaca (cumulonimbus: jalan maut)
- Tempat pembuangan zat pencemar
Atmosfer bumi terdiri dari beberapa lapisan yaitu troposfer lapisan paling bawah dari atmosfer, stratosfer, mesosfer , termosfer dan eksofer. Berikut adalah penjelasannya :
TROPOSFER
• Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah.
• Semua fenomena tentang cuaca dan hujan terjadi di lapisan ini.
• Didalam troposfer Terdapat penurunan suhu.
• Pertukaran panas banyak terjadi di lapisan troposfer bawah.
• Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini disebut dengan tropopause.
• Ketinggiannya lebih besar di daerah equator daripada di daerah kutub.
Di equator ketinggiannya terletak pada 18 km dengan suhu -80 οC,
sedangkan di kutub hanya mencapai 6 km dengan suhu -40 οC.
STRATOSFER
• Stratosfer merupakan lapisan di atas tropopause.
• Stratosfer lebih tebal di kutub dan tipis di equator bahkan sering tidak ditemukan di equator.
• Terjadi kenaikan suhu dikarenakan adanya lapisan ozonosfer (O3) yang menyerap radiasi ultra violet matahari.
• Merupakan lapisan inversi, sehingga pertukaran antara stratosfer dengan troposfer melalui tropopause sangat kecil.
• Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini adalah stratopause.
• Terletak pada ketinggian sekitar 60 km, dengan suhu mencapai 0 οC
• Stratosfer merupakan lapisan di atas tropopause.
• Stratosfer lebih tebal di kutub dan tipis di equator bahkan sering tidak ditemukan di equator.
• Terjadi kenaikan suhu dikarenakan adanya lapisan ozonosfer (O3) yang menyerap radiasi ultra violet matahari.
• Merupakan lapisan inversi, sehingga pertukaran antara stratosfer dengan troposfer melalui tropopause sangat kecil.
• Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini adalah stratopause.
• Terletak pada ketinggian sekitar 60 km, dengan suhu mencapai 0 οC
MESOSFER
• Merupakan lapisan di atas stratosfer dengan ketinggian antara 60 – 85 km.
• Ditandai dengan adanya penurunan orde suhu 0.4 οC setiap 100 m, karena lapisan mesosfer mempunyai keseimbangan radiasi yang negatif.
• Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu lapisan di dalam atmosfer yang mempunyai suhu paling rendah, kira-kira -100οC.
• Mesopause terletak pada ketinggian sekitar 85 km.
• Di lapisan ini sebagian meteor terbakar.
• Merupakan lapisan di atas stratosfer dengan ketinggian antara 60 – 85 km.
• Ditandai dengan adanya penurunan orde suhu 0.4 οC setiap 100 m, karena lapisan mesosfer mempunyai keseimbangan radiasi yang negatif.
• Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu lapisan di dalam atmosfer yang mempunyai suhu paling rendah, kira-kira -100οC.
• Mesopause terletak pada ketinggian sekitar 85 km.
• Di lapisan ini sebagian meteor terbakar.
TERMOSFER
• Terletak di atas mesopause dengan ketinggian 85 – 300 km
• Ditandai dengan kenaikan suhu dari - 100 οC sampai ratusan bahkan ribuan derajat.
• Bagian atas lapisan atmosfer dibatasi oleh termopause yang meluas dari ketinggian 300 km sampai pada ketinggian rumbai-rumbai bumi, yaitu 1000 km.
• Suhu termopause adalah konstan terhadap ketinggian, akan tetapi berubah dengan waktu.
Suhu malam hari berkisar antara 300 – 1200 οC
Siang hari berosilasi antara 700 dan 1700 οC.
• Kerapatan termopause sangat kecil kira-kira 10-13 kali kerapatan atmosfer permukaan tanah.
Arti penting atmosfer bagi kehidupan di bumi adalah :
• Melindungi kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari.
• Mencegah benda-benda asing masuk ke bumi.
• Terletak di atas mesopause dengan ketinggian 85 – 300 km
• Ditandai dengan kenaikan suhu dari - 100 οC sampai ratusan bahkan ribuan derajat.
• Bagian atas lapisan atmosfer dibatasi oleh termopause yang meluas dari ketinggian 300 km sampai pada ketinggian rumbai-rumbai bumi, yaitu 1000 km.
• Suhu termopause adalah konstan terhadap ketinggian, akan tetapi berubah dengan waktu.
Suhu malam hari berkisar antara 300 – 1200 οC
Siang hari berosilasi antara 700 dan 1700 οC.
• Kerapatan termopause sangat kecil kira-kira 10-13 kali kerapatan atmosfer permukaan tanah.
Arti penting atmosfer bagi kehidupan di bumi adalah :
• Melindungi kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari.
• Mencegah benda-benda asing masuk ke bumi.
RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR
Gerakan bumi ada dua yaitu :
1. Rotasi Bumi adalah, perputaran bumi pada porosnya
Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam
Gerakan bumi ada dua yaitu :
1. Rotasi Bumi adalah, perputaran bumi pada porosnya
Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam
2. Revolusi Bumi
adalah, gerakan bumi mengelilingi
matahari
Revolusi bumi dengan Kecepatan 18,5 mil/dt dengan waktu: 365 hari, 5 jam, 48,8 detik
Revolusi bumi ini menghasilkan perubahan musim
Revolusi bumi dengan Kecepatan 18,5 mil/dt dengan waktu: 365 hari, 5 jam, 48,8 detik
Revolusi bumi ini menghasilkan perubahan musim
Tiga gejala
alam tentang penerusan panas ke bumi:
• Konduksi
Adalah panas merambat melalui benda pengantar (logam, bahan cair)
• Konveksi
Adalah proses perambat dimana benda pengantarnya ikut bergerak (bahan cair, udara)
• Radiasi
Adalah proses penerusan energi matahari melalui bahan transparansi (udara).
proses pemindahan gelombang energi dengan gelombang elektromagnetik :
Insolasi→insolation (incoming solar radiation)
Adalah Energi yang datang dari matahari yang sampai ke permukaan bumi.
Terdiri atas sinar yang tersusun berbagai macam panjang gelombang . Jika Lebih panjang dari sinar yang tampak adalah : infra merah .Jika Lebih pendek dari sinar yang tampak adalah : ultraviolet
Macam –macam sinar tampak/spektrum radiasi :
• Merah
• Jingga
• Kuning
• Hijau
• Biru
• Nila
• Ungu
Terlihat bila energi matahari menembus titik-titik hujan
Keseimbangan panas bumi :
Dari 35% radiasi matahari yang diterima bumi kembali ke ruang angkasa dalam bentuk gel pendek oleh hamburan dan pemantulan awan, partikel debu, molekul udara, dan permukaan bumi (albedo bumi 2% dipantulkan permukaan bumi 6% dihamburkan atmosfer, 27% dipantulkan awan 14% diserap atmosfer (awan,debu, gas permanen 51% diserap permukaan bumi → memanaskan atmosfer 34% radiasi matahari langsung ,17% radiasi langit/radiasi baur = total radiasi yang diterima bumi 65% (51%+ 14%)
Rerata suhu bumi secara keseluruhan adalah konstan →65% radiasi yang diterima harus dipancarkan lagi. 17% hilang ke angkasa (tidak memanasi atmosfer) 6% radiasi bumi yang terserap atmosfer (radiasi atmosfer) 9% diterima atm melalui panas yang dibawa arus turbulensi dan konveksi 19% diterima atm (kondensasi uap air)
• Konduksi
Adalah panas merambat melalui benda pengantar (logam, bahan cair)
• Konveksi
Adalah proses perambat dimana benda pengantarnya ikut bergerak (bahan cair, udara)
• Radiasi
Adalah proses penerusan energi matahari melalui bahan transparansi (udara).
proses pemindahan gelombang energi dengan gelombang elektromagnetik :
Insolasi→insolation (incoming solar radiation)
Adalah Energi yang datang dari matahari yang sampai ke permukaan bumi.
Terdiri atas sinar yang tersusun berbagai macam panjang gelombang . Jika Lebih panjang dari sinar yang tampak adalah : infra merah .Jika Lebih pendek dari sinar yang tampak adalah : ultraviolet
Macam –macam sinar tampak/spektrum radiasi :
• Merah
• Jingga
• Kuning
• Hijau
• Biru
• Nila
• Ungu
Terlihat bila energi matahari menembus titik-titik hujan
Keseimbangan panas bumi :
Dari 35% radiasi matahari yang diterima bumi kembali ke ruang angkasa dalam bentuk gel pendek oleh hamburan dan pemantulan awan, partikel debu, molekul udara, dan permukaan bumi (albedo bumi 2% dipantulkan permukaan bumi 6% dihamburkan atmosfer, 27% dipantulkan awan 14% diserap atmosfer (awan,debu, gas permanen 51% diserap permukaan bumi → memanaskan atmosfer 34% radiasi matahari langsung ,17% radiasi langit/radiasi baur = total radiasi yang diterima bumi 65% (51%+ 14%)
Rerata suhu bumi secara keseluruhan adalah konstan →65% radiasi yang diterima harus dipancarkan lagi. 17% hilang ke angkasa (tidak memanasi atmosfer) 6% radiasi bumi yang terserap atmosfer (radiasi atmosfer) 9% diterima atm melalui panas yang dibawa arus turbulensi dan konveksi 19% diterima atm (kondensasi uap air)
• jumlah yang dipancarkan
ke ruang angkasa oleh atmosfer 14%+6%+9%+19%= 48%
• jumlah yang dipancarkan langsung ke angkasa dari permukaan bumi: 17%
• Jadi: 48%+17% = 65%
• jumlah yang dipancarkan langsung ke angkasa dari permukaan bumi: 17%
• Jadi: 48%+17% = 65%
Besarnya insolasi bervariasi yaitu :
• Dalam sehari
• Musim yang berbeda
• Lintang yang berbeda
• Dalam sehari
• Musim yang berbeda
• Lintang yang berbeda
ALBEDO (α)
Merupakan perbandingan antara radiasi yang dipantulkan kembali dengan radiasi yang diterima oleh suatu permukaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi insolasi
• Konstanta matahari yang tergantung pada:
energi yang dikeluarkan oleh matahari, dan jarak antara matahari dan bumi
• Kejernihan atmosfer
• Lama periode penyinaran matahari
• Sudut datang sinar matahari tengah hari
Perjalanan suhu dalam setahun Adalah :
• Fluktuasi temperatur tahunan berubah-ubah dari satu tempat ke tempat yang lainnya
• Fluktuasi tersebut berhubungan erat dengan lintang bumi
• Di katulistiwa fluktuasi kecil, semakin jauh dari katulistiwa semakin besar
Dan dibedakan menjadi tiga pola fluktuasi temperatur tahunan, yaitu:
1. Pola katulistiwa
2. Pola daerah sedang
3. Pola daerah kutub
Pola Katulistiwa
• Fluktuasi temperatur tahunan kecil, lebih kecil daripada flukruasi tempertaur harian
• Mempunyai dua maksimum dan dua minimum yagn terjadi berturut-turut saat matahari berada di atas daerah itu dan pada saat berada di garis balik
Merupakan perbandingan antara radiasi yang dipantulkan kembali dengan radiasi yang diterima oleh suatu permukaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi insolasi
• Konstanta matahari yang tergantung pada:
energi yang dikeluarkan oleh matahari, dan jarak antara matahari dan bumi
• Kejernihan atmosfer
• Lama periode penyinaran matahari
• Sudut datang sinar matahari tengah hari
Perjalanan suhu dalam setahun Adalah :
• Fluktuasi temperatur tahunan berubah-ubah dari satu tempat ke tempat yang lainnya
• Fluktuasi tersebut berhubungan erat dengan lintang bumi
• Di katulistiwa fluktuasi kecil, semakin jauh dari katulistiwa semakin besar
Dan dibedakan menjadi tiga pola fluktuasi temperatur tahunan, yaitu:
1. Pola katulistiwa
2. Pola daerah sedang
3. Pola daerah kutub
Pola Katulistiwa
• Fluktuasi temperatur tahunan kecil, lebih kecil daripada flukruasi tempertaur harian
• Mempunyai dua maksimum dan dua minimum yagn terjadi berturut-turut saat matahari berada di atas daerah itu dan pada saat berada di garis balik
Pola Daerah Sedang
• Dalam pola ini menunjukkan fluktuasi temperatur yang besar
• Fluktuasi ini akan diperbesar jika suatu daerah terletak di tengah benua
• Lebih kecil jika berdekatan dengan laut
• Fluktuasi tahunan lebih besar dari pada fluktuasi harian.
• Terdapat satu maksimum dan satu minimum
• Dalam pola ini menunjukkan fluktuasi temperatur yang besar
• Fluktuasi ini akan diperbesar jika suatu daerah terletak di tengah benua
• Lebih kecil jika berdekatan dengan laut
• Fluktuasi tahunan lebih besar dari pada fluktuasi harian.
• Terdapat satu maksimum dan satu minimum
Pola Daerah Kutub.
• Fluktuasi sangat besar.
• Besarnya tergantung pada letaknya di tengah benua atau di dekat laut.
• Mempunyai satu maksimum dan satu minimum.
• Fluktuasi sangat besar.
• Besarnya tergantung pada letaknya di tengah benua atau di dekat laut.
• Mempunyai satu maksimum dan satu minimum.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(disingkat BMKG), sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat
BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi, dan
geofisika.
Sejarah awal berdirinya BMKG yaitu :
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan namaMagnetisch en Meteorologisch Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorologi) yang dipimpin oleh Dr. Bergsma.
Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika tersebut diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni:
Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia, Yogyakarta, khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara.
Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum.
Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun kemudian diubah lagi menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.
Sejarah awal berdirinya BMKG yaitu :
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan namaMagnetisch en Meteorologisch Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorologi) yang dipimpin oleh Dr. Bergsma.
Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika tersebut diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni:
Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia, Yogyakarta, khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara.
Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum.
Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun kemudian diubah lagi menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan
Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu
instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, yang pada tahun
1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama
Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada dibawah
Departemen Perhubungan.
Pada tahun 2002, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 2002, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.
Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun
2008, Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga
Pemerintah Non Departemen.
Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. (unduh
Penjelasan UU RI Nomor 31 Tahun 2009)
Tugas dan fungsi dari BMKG yaitu :
Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga
Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga
Kewenangan BMKG yaitu :
1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya
2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
3. Penetapan sistem informasi di bidangnya
4. Penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan dan maritim
5. Pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi
6. Pemberian jasa meteorologi dan klimatologi
7. Pengamatan dan pemberian jasa geofisika
8. Pengamatan dan pemberian jasa kualitas udara
9. Pengaturan sistem jaringan pengamatan geofisika
10. Penetapan standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya
2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
3. Penetapan sistem informasi di bidangnya
4. Penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan dan maritim
5. Pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi
6. Pemberian jasa meteorologi dan klimatologi
7. Pengamatan dan pemberian jasa geofisika
8. Pengamatan dan pemberian jasa kualitas udara
9. Pengaturan sistem jaringan pengamatan geofisika
10. Penetapan standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Struktur Organisasi
BMKG dipimpin oleh seorang Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BMKG memiliki 2 deputi sebagai berikut:
Deputi Bidang Observasi, terdiri dari: Pusat Tata Laksana Observasi, Pusat Sistem Instrumentasi dan Kalibrasi, serta Pusat Sistem Jaringan Observasi.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi dan Kualitas Udara, serta Pusat Sistem Informasi Data Geofisika.
BMKG dipimpin oleh seorang Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BMKG memiliki 2 deputi sebagai berikut:
Deputi Bidang Observasi, terdiri dari: Pusat Tata Laksana Observasi, Pusat Sistem Instrumentasi dan Kalibrasi, serta Pusat Sistem Jaringan Observasi.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi dan Kualitas Udara, serta Pusat Sistem Informasi Data Geofisika.
BMKG memiliki 5 Balai Besar yaitu:
1.Balai Besar Wilayah I Medan, 2.Balai Besar Wilayah II Ciputat, 3.Balai Besar Wilayah III Denpasar, 4.Balai Besar Wilayah IV Makassar, 5.Balai Besar Wilayah V Jayapura.
Masing-masing Balai Besar membawahi sejumlah Stasiun BMKG.
1.Balai Besar Wilayah I Medan, 2.Balai Besar Wilayah II Ciputat, 3.Balai Besar Wilayah III Denpasar, 4.Balai Besar Wilayah IV Makassar, 5.Balai Besar Wilayah V Jayapura.
Masing-masing Balai Besar membawahi sejumlah Stasiun BMKG.
E. LANGKAH KERJA
1.
Mahasiswa
berkumpul di samping kanan C7, pada pukul 06.00 WIB.
2.
Mahasiswa
mendengarkan penjelasan dari panitia BMKG.
3.
Mahasiswa
mendapatkan snack yang dibagikan oleh panitia BMKG.
4.
Mahasiswa
berkunjung ke kantor BMKG Semarang dengan menggunakan bus yang telah ditentukan.
5.
Mahasiswa
mendengarkan materi yang disampaikan oleh petugas BMKG.
6.
Mahasiswa
melakukan pengamatan langsung terhadap alat-alat BMKG di lapangan di dampingi
oleh petugas BMKG.
7.
Mahasiswa
mencatat informasi penting yang disampaikan petugas BMKG.
8.
Mahasiswa
membuat laporan hasil pengamatan sesuai dengan sistematika yang benar.
9.
Mahasiswa
mengumpulkan laporan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
F.
PEMBAHASAN
Sebelum membahas tentang alat-alat yang ada,
diBMKG juga terdapat taman alat-alat klimatologi yaitu tempat / sebidang tanah
datar untuk meletakkan alat-alat klimatologi dengan syarat sudut pandangan 45
drajat, berumput pendek, dikanan kiri tidak boleh ada bangunan/pohon yang
tinggi. Dan biasanya diberi pagar supaya terhindar dari gangguan binatang dll.
Semua alat yang digunakan mempunyai fungsi
masing masing, khususnya untukmembuat perkiraan cuaca, membuat perkiraan musim
hujan / kemarau, menginformasikan cuaca ekstrim, menginformasikan gempa,
memberi peringatan dinitentang cuaca maupun tsunami, sosialisasi dan lain-lain.
Dengan demikian unsur-unsur yang diamati
meliputi : keadaan cuaca, angian, jumlah macam dan tinggi dasar
awan,penglihatan mendatar,suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, curah
hujan, peyinaran matahari, dan suhu tanah.
Alat-alat yang ada di BMKG diantaranya yaitu :
A. UNSUR CUACA YANG DIAMATI : RADIASI MATAHARI
1. GUN BELLANI
Pencatat Intensitas
Cahaya Matahari
Satuan : Calori/Cm2 (Langley).
Intensitas Cahaya Matahari = Selisih pembacaan skala dikalikan konstanta dibagi 21
Cara kerja alat : Sewaktu memasang alat dipagi hari, alat dibalik dan dikembalikan sehingga permukaan air dalam tabung mendekati nol. Air dlm alat volumenya konstan dan bila kena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi shg air turun Ke bawah.
Satuan : Calori/Cm2 (Langley).
Intensitas Cahaya Matahari = Selisih pembacaan skala dikalikan konstanta dibagi 21
Cara kerja alat : Sewaktu memasang alat dipagi hari, alat dibalik dan dikembalikan sehingga permukaan air dalam tabung mendekati nol. Air dlm alat volumenya konstan dan bila kena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi shg air turun Ke bawah.
2. ACTINOGRAPH BIMETAL
Alat pencatat
secara otomatis intensitas Radiasi Matahari.
Satuan K Cal/cm2 (Langley).
Keterangan : Kertas pias diganti setiap hari. Setiap kotak kecil = 12 kalori, perhitungan total 1 hari dihitung jumlah kotak kecil. Alat ini menggunakan sensor Bimetal.
Satuan K Cal/cm2 (Langley).
Keterangan : Kertas pias diganti setiap hari. Setiap kotak kecil = 12 kalori, perhitungan total 1 hari dihitung jumlah kotak kecil. Alat ini menggunakan sensor Bimetal.
3. CAMPBELL STOKES
Pencatat lama
penyinaran matahari
Satuan : Jam/ Prosentase (%) Pias harian
Jenis pias 3 macam :
1. Lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)
2. Lurus (11 Sep – 10 Okt) (1 Maret – 10 April)
3. Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst)
Bola Kaca dari kaca Masip.
Satuan : Jam/ Prosentase (%) Pias harian
Jenis pias 3 macam :
1. Lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)
2. Lurus (11 Sep – 10 Okt) (1 Maret – 10 April)
3. Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst)
Bola Kaca dari kaca Masip.
B. UNSUR CUACA YANG DIAMATI: SUHU UDARA
4. Psychrometer Standar
Bagian alat :
Thermometer Bola Basah (BB)
Thermometer Bola Kering (BK)
Thermometer Maximum
Thermometer Minimum
Piche Evaporimeter
Fungsi alat Pengukur Suhu Udara & Kelembaban
udara
Satuan : Suhu Derajat Celcius ( oC )
Kelembaban dalam Persen ( % )
Satuan : Suhu Derajat Celcius ( oC )
Kelembaban dalam Persen ( % )
*
Thermometer BK menunjukan suhu udara
* Thermometer BB digunakan mencatat kelembaban udara dengan bantuan table,
* Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan kain muslin yang selalu basah oleh air murni.
* Thermometer BB digunakan mencatat kelembaban udara dengan bantuan table,
* Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan kain muslin yang selalu basah oleh air murni.
C. UNSUR CUACA YANG DIAMATI: SUHU TANAH
5. Thermometer Tanah Gundul & Berumput
D. UNSUR CUACA YANG DIAMATI: TEKANAN UDARA
6. BAROMETER
Alat untuk mengukur
Tekanan Udara.
Satuan Milibar (mb).
Tabung berisi air raksa. Dilengkapi thermometer untuk mengetahui sauhu udara dalam ruangan. Alat ini tidak boleh terkena sinar Matahari & angin langsung dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat. Tinggi bejan 1 m dari lantai. Baca termometer yang menempel pada barometer kemudian stel nonius sehingga menyinggung permukaan air raksa, baca skala barometer.
Satuan Milibar (mb).
Tabung berisi air raksa. Dilengkapi thermometer untuk mengetahui sauhu udara dalam ruangan. Alat ini tidak boleh terkena sinar Matahari & angin langsung dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat. Tinggi bejan 1 m dari lantai. Baca termometer yang menempel pada barometer kemudian stel nonius sehingga menyinggung permukaan air raksa, baca skala barometer.
7. BAROGRAPH
Alat pencatat tekanan
udara secara otomatis.
Satuan Milibar.(mb).
Sensor menggunakan tabung hampa udara/kotak logam yang hampa udara yg terbuat dari logam yang sangat lenting. Bila tekanan Atmosfer berubah volume kotak berubah. Perubahan volume kotak di hubungkan dengan tangkai pena dan menggores di pias.
Satuan Milibar.(mb).
Sensor menggunakan tabung hampa udara/kotak logam yang hampa udara yg terbuat dari logam yang sangat lenting. Bila tekanan Atmosfer berubah volume kotak berubah. Perubahan volume kotak di hubungkan dengan tangkai pena dan menggores di pias.
E. UNSUR CUACA YANG DIAMATI: ANGIN
8. ANEMOMETER 10m,8m
Fungsi alat :
Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat
Satuan : Arah Angin (8 mata angin)
Kecepatan Angin : Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam) Keterangan :
Yang dimaksud arah angin yaitu Arah dari mana angin berhembus.
Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat
Satuan : Arah Angin (8 mata angin)
Kecepatan Angin : Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam) Keterangan :
Yang dimaksud arah angin yaitu Arah dari mana angin berhembus.
9.
CUP COUNTER ANEMOMETER 2m
CUP COUNTER ANEMOMETER 2m
Fungsi
alat : Pengukur
Kecepatan Angin Rata-rata harian
Satuan : Km / Jam
Keterangan : Prinsip kerja seperti garakan Spedometer sepeda motor dalam satuan km/jam . Kecepatan anginrata-rata harian selisih pembacaan angka dibagi 24 jam.
Satuan : Km / Jam
Keterangan : Prinsip kerja seperti garakan Spedometer sepeda motor dalam satuan km/jam . Kecepatan anginrata-rata harian selisih pembacaan angka dibagi 24 jam.
10.
WIND FORCE
WIND FORCE
Funsi alat
: Pencatat Arah dan Kecepatan
Angin Sesaat
Satuan : Arah Angin ( 8 mata angin )
Kecepatan Angin : Knots. ( 1 Knots = 1.8 Km/Jam )
Keterangan : Model ini Paling lama (Awal) dari Jenis Anemometer.
Kecepatan Angin sesaat di perkirakan dari gerakan lempeng logam (Plat)
Skala ruji-ruji (dari bawah) : 1 2 3 4 5 6 7
Satuan : Arah Angin ( 8 mata angin )
Kecepatan Angin : Knots. ( 1 Knots = 1.8 Km/Jam )
Keterangan : Model ini Paling lama (Awal) dari Jenis Anemometer.
Kecepatan Angin sesaat di perkirakan dari gerakan lempeng logam (Plat)
Skala ruji-ruji (dari bawah) : 1 2 3 4 5 6 7
Kecepatan
angin (m/detik) : 0
2 4 6
8 11 14
F. UNSUR CUACA YANG DIAMATI: KELEMBAPAN UDARA
11.THERMOHIGROGRAPH
Fungsi alat :
Pencatat Suhu udara dan Kelembaban Udara(Nisbi)
Satuan : Derajat Celcius (oC) & Prosentase (%).
Satuan : Derajat Celcius (oC) & Prosentase (%).
Keterangan :
Pias harian, atau Mingguan.
* Sensor Suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai dan menggerakan pena keatas, bila udara dingin mengkerut gerakan pena turun.
* Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut manusia, bila udara basah. Rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek.
* Sensor Suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai dan menggerakan pena keatas, bila udara dingin mengkerut gerakan pena turun.
* Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut manusia, bila udara basah. Rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek.
G. UNSUR CUACA YANG DIAMATI: PENGUAPAN AIR
12. OPEN PAN EVAPORIMETER
Fungsi alat
: Pengukur Penguapan air langsung
Satuan : Milimeter (mm).
Keterangan : Alat ini dilengkapi dengan thermometer air Six Bellani (Thermometer Apung serta Cup Counter anemometer tinggi 0,5 meter).
Satuan : Milimeter (mm).
Keterangan : Alat ini dilengkapi dengan thermometer air Six Bellani (Thermometer Apung serta Cup Counter anemometer tinggi 0,5 meter).
13.
PICHE EVAPORIMETER
PICHE EVAPORIMETER
Fungsi alat :
Pengukur Penguapan air dalam
ruang
Satuan : Milimeter (mm).
Satuan : Milimeter (mm).
H. UNSUR CUACA YANG DIAMATI: CURAH HUJAN
14. PENAKAR HUJAN OBS
Fungsi alat
: Pengukur Curah Hujan
Satuan : Milimeter ( mm ).
Keterangan : Curah hujan di ukur dengan gelas penakar setiap pagi jam 07.00WS. Atau 1 mm hujan yang ditakar sama volumenya dengan 10 cc.
Satuan : Milimeter ( mm ).
Keterangan : Curah hujan di ukur dengan gelas penakar setiap pagi jam 07.00WS. Atau 1 mm hujan yang ditakar sama volumenya dengan 10 cc.
15.
PENAKAR HUJAN OTOMATIS
PENAKAR HUJAN OTOMATIS
Fungsi alat
: Pencatat Instensitas Curah
hujan / tingkat kelebatannya
Satuan : Milimeter ( mm ).
Keterangan : Setiap hari pias diganti (pias Harian atau Pias Mingguan). Hujan dgn instensitas lebat bentuk grafik terjal hujan dengan intensitas ringan bentuk grafik landai. Waktu terjadi dan berakhirnya hujan dapat diketahui.
Satuan : Milimeter ( mm ).
Keterangan : Setiap hari pias diganti (pias Harian atau Pias Mingguan). Hujan dgn instensitas lebat bentuk grafik terjal hujan dengan intensitas ringan bentuk grafik landai. Waktu terjadi dan berakhirnya hujan dapat diketahui.
I. UNSUR CUACA YANG
DIAMATI: KUALITAS AIR HUJAN
16. AUTOMATIC RAIN SAMPLER
16. AUTOMATIC RAIN SAMPLER
Mengambil sampel air hujan untuk
diuji keasamannya di laboratorium bmkg pusat (dengan alat
seperti ini air hujan tidak terkontaminasi/tercemar).
J. UNSUR CUACA YANG DIAMATI: KUALITAS UDARA
17. HIGH VOLUME SAMPLER
HV Sampler adalah
peralatan sampling untuk mengambil
sampel SPM (Suspensious Particles Matter / Partikel Padat yang melayang di
udara 0,1micron).
G. KESIMPULAN
Setelah mengadakan
kunjungan study ke BMKG dapat disimpulkan bahwa Meteorologi berasal dari dua
kata yang mempunyai makna /arti yaitu : Meteoros :
benda yang ada di dalam udara
Logos : ilmu/kajian. Jadi
Meteorologi adalah : ilmu yang
mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer
(troposfer) sedangkan Klimatologi berasal dari kata Klima: kemiringan bumi
(lintang tempat) dan logos: ilmu. Jadi klimatologi adalah : ilmu yang mencari
gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa berbeda, keterkaitan degan
aktivitas manusia.
Ilmu ini di dalamnya mempelajari Atmosfer bumi yang terdiri dari beberapa lapisan yaitu troposfer lapisan paling bawah dari atmosfer, stratosfer, mesosfer , termosfer dan eksofer.
Dalam mempelajari hal tersebut ada satu badan yang bertugas memberikan informasi keadaan dari lapisan – lapisan tersebut, yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi, dan geofisika
Alat-alat yang terdapat di BMKG antara lain:
Gun Bellani, Actinograph Bimetal, Campbell Stokes, Thermometer Tanah Gundul & Berumput, Barometer, Barograph, Anemometer 10m, 8m, 2m,0.5m, Cup Counter Anemometer 2m, Wind force, Thermohigrograph, Open Pan Evaporimeter , Piche evaporimeter, Penakar Hujan OBS (Ombrometer), Penakar Hujan Otomatis (Tipe Helman), Automatic Rain Sampler, High Volume Sampler. Alat-alat tersebut adalah alat yang diperkenalkan oleh petugas BMKG yang berada di lapangan tepatnya luar lapangan. Masih terdapat alat yang ada di dalam ruangan tetapi karena waktu kunjungan tidak memungkinkan kita melelihat ke dalam ruangan seperti monitor terjadinya petir, synergie, dll.
Ilmu ini di dalamnya mempelajari Atmosfer bumi yang terdiri dari beberapa lapisan yaitu troposfer lapisan paling bawah dari atmosfer, stratosfer, mesosfer , termosfer dan eksofer.
Dalam mempelajari hal tersebut ada satu badan yang bertugas memberikan informasi keadaan dari lapisan – lapisan tersebut, yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi, dan geofisika
Alat-alat yang terdapat di BMKG antara lain:
Gun Bellani, Actinograph Bimetal, Campbell Stokes, Thermometer Tanah Gundul & Berumput, Barometer, Barograph, Anemometer 10m, 8m, 2m,0.5m, Cup Counter Anemometer 2m, Wind force, Thermohigrograph, Open Pan Evaporimeter , Piche evaporimeter, Penakar Hujan OBS (Ombrometer), Penakar Hujan Otomatis (Tipe Helman), Automatic Rain Sampler, High Volume Sampler. Alat-alat tersebut adalah alat yang diperkenalkan oleh petugas BMKG yang berada di lapangan tepatnya luar lapangan. Masih terdapat alat yang ada di dalam ruangan tetapi karena waktu kunjungan tidak memungkinkan kita melelihat ke dalam ruangan seperti monitor terjadinya petir, synergie, dll.
Alat-alat tersebut
digunakan berdasarkan fungsi dan kebutuhan nya. Ada yang digunakan didalam ruangan dan ada juga
yang digunakan diluar ruangan. Contoh alat yang digunakan di dalam ruangan
seperti : barometer , barograph , piche evaporimeter , lightening detector atau
deteksi petir , synergie , display radar cuaca , Very Small Aparture Terminal. Sedangkan alat
yang digunakan diluar ruangan biasanya untuk mengetahui curah hujan dan
kecepatan angin.
DAFTAR
PUSTAKA
Tukidi. 2007. Buku Ajar Meteorologi dan Klimatologi. Semarang:Jurusan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang
http://mukar5yah.wordpress.com/2008/09/07/bmkg-badan-meteorologi-klimatologi-dan-geofisika
By : ANDRE KISWANTO
NIM : 3201414013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar