Nama : Muhammad
Hazairin
NIM : 3201414002
Masalah Lingkungan Yang Ada di Derah
Tempat Tinggal
(Kota Pekalongan)
Pekalongan merupakan salah satu kota
kecil di Jawa Tengah yang terletak di pesisir pantai utara. Kota Pekalongan memiliki
budaya khas tradisional yaitu batik, sehingga Pekalongan dijuluki sebagai kota
batik Indonesia bahkan dunia. Dari julukan tersebut kita dapat menyimpulkan
bahwa kota Pekalongan adalah kota industri yang memproduksi pakaian-pakaian
atau kain untuk diekspor ke seluruh wilayah tanah air atau mancanegara.
Mayoritas penduduk kota Pekalongan
merupakan pengrajin batik sehingga tidak heran jika banyak pabrik-pabrik batik
ataupun rumah industri batik di Pekalongan, sebenarnya tidak hanya industri
batik saja yang ada di Pekalongan tetapi juga terdapat industri celana jeans,
baju muslim, pabrik pembuatan sarung, rumah industri baju, kemeja, kaos, dll. Seiring perkembangan zaman, dunia fashion
semakin lama semakin berkembang pesat, hal ini yang membuat permintaan produksi
pakaian semakin meningkat terutama batik
Dilihat dari sisi positifnnya,
ekonomi masyarakat kota Pekalongan semakin membaik karena dengan meningkatnya jumlah
permintaan produksi akan meningkatkan
pendapatan masyarakat kota Pekalongan, selain itu juga dapat mengurangi angka
pengangguran karena mayoritas penduduk bekerja sebagai pengrajin kain maupun
pakaian. Tetapi dampak negatif yang ditimbulkan bagi lingkungan juga sangat
besar, limbah industri yang dihasilkan dari pabrik-pabrik batik maupun celana
jeans sangat mengganggu bagi keseimbangan ekosistem lingkungan. Hampir tidak
ada sungai yang bersih di kota Pekalongan, mayoritas sungai-sungainya tercemar
oleh limbah industri dan airnya tidak layak untuk konsumsi kebutuhan
sehari-hari. Ditambah sampah-sampah yang dibuang sembarangan ke sungai semakin
membuat sungai di kota Pekalongan menjadi tumpukan bakteri yang dapat dengan
mudah menyebabkan penyakit bagi penduduk yang bertempat tinggal di sepanjang
bantaran sungai. Kebanyakan sungai-sungainya berwarna biru pekat, baunya tidak
sedap, banyak kerumunan-kerumunan lalat dan serangga yang lain yang
berterbangan di sekitar sungai. Hal ini sangat mengganggu pemandangan kota,
kenyamanan kota, keasrian lingkungan , dan sangat tidak sedap dipandang.
Sayangnya, hal ini kurang mendapat
perhatian dari pemerintah kota Pekalongan sendiri. Pemerintah kurang intensif dalam
menangani hal tersebut bahkan terkesan acuh, dari tahun ke tahun keadaan tidak
semakin membaik tetspi malah lebih buruk. Seharusnya pemerintah kota Pekalongan
membuat kebijakan atau peraturan bagi setiap pabrik ataupun industri agar
mengolah limbah terlebih dahulu sebelum melalui proses pembuangan limbah.
Selain itu pemerintah harus merevitalisasi sungai agar lebih bersih lagi.
Begitu juga dengan masyarakat, masayarakat harus mendukung dengan ikut serta
menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai agar
tidak memperburuk keadaan sungai. Jikan hal-hal tersebut tidak dilakukan maka
air bersih di kota Pekalongan akan lebih mahal harganya dibandingkan sehelai
kain batik ataupun celana jeans.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar