Salam Konservasi

Salam Konservasi

Selasa, 01 Desember 2015

Lingkungan Tercemar Akibat Industri Tekstil

Nama    : Muhammad Hazairin
NIM       : 3201414002


Masalah Lingkungan Yang Ada di Derah Tempat Tinggal
(Kota Pekalongan)

          Pekalongan merupakan salah satu kota kecil di Jawa Tengah yang terletak di pesisir pantai utara. Kota Pekalongan memiliki budaya khas tradisional yaitu batik, sehingga Pekalongan dijuluki sebagai kota batik Indonesia bahkan dunia. Dari julukan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa kota Pekalongan adalah kota industri yang memproduksi pakaian-pakaian atau kain untuk diekspor ke seluruh wilayah tanah air atau mancanegara.
                Mayoritas penduduk kota Pekalongan merupakan pengrajin batik sehingga tidak heran jika banyak pabrik-pabrik batik ataupun rumah industri batik di Pekalongan, sebenarnya tidak hanya industri batik saja yang ada di Pekalongan tetapi juga terdapat industri celana jeans, baju muslim, pabrik pembuatan sarung, rumah industri baju, kemeja, kaos, dll.  Seiring perkembangan zaman, dunia fashion semakin lama semakin berkembang pesat, hal ini yang membuat permintaan produksi pakaian semakin meningkat terutama batik

                Dilihat dari sisi positifnnya, ekonomi masyarakat kota Pekalongan semakin membaik karena dengan meningkatnya jumlah permintaan produksi  akan meningkatkan pendapatan masyarakat kota Pekalongan, selain itu juga dapat mengurangi angka pengangguran karena mayoritas penduduk bekerja sebagai pengrajin kain maupun pakaian. Tetapi dampak negatif yang ditimbulkan bagi lingkungan juga sangat besar, limbah industri yang dihasilkan dari pabrik-pabrik batik maupun celana jeans sangat mengganggu bagi keseimbangan ekosistem lingkungan. Hampir tidak ada sungai yang bersih di kota Pekalongan, mayoritas sungai-sungainya tercemar oleh limbah industri dan airnya tidak layak untuk konsumsi kebutuhan sehari-hari. Ditambah sampah-sampah yang dibuang sembarangan ke sungai semakin membuat sungai di kota Pekalongan menjadi tumpukan bakteri yang dapat dengan mudah menyebabkan penyakit bagi penduduk yang bertempat tinggal di sepanjang bantaran sungai. Kebanyakan sungai-sungainya berwarna biru pekat, baunya tidak sedap, banyak kerumunan-kerumunan lalat dan serangga yang lain yang berterbangan di sekitar sungai. Hal ini sangat mengganggu pemandangan kota, kenyamanan kota, keasrian lingkungan , dan sangat tidak sedap dipandang.
            Sayangnya, hal ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah kota Pekalongan sendiri. Pemerintah kurang intensif dalam menangani hal tersebut bahkan terkesan acuh, dari tahun ke tahun keadaan tidak semakin membaik tetspi malah lebih buruk. Seharusnya pemerintah kota Pekalongan membuat kebijakan atau peraturan bagi setiap pabrik ataupun industri agar mengolah limbah terlebih dahulu sebelum melalui proses pembuangan limbah. Selain itu pemerintah harus merevitalisasi sungai agar lebih bersih lagi. Begitu juga dengan masyarakat, masayarakat harus mendukung dengan ikut serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai agar tidak memperburuk keadaan sungai. Jikan hal-hal tersebut tidak dilakukan maka air bersih di kota Pekalongan akan lebih mahal harganya dibandingkan sehelai kain batik ataupun celana jeans.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar