Salam Konservasi

Salam Konservasi

Selasa, 01 Desember 2015

LAPORAN KUNJUNGAN BMKG SEMARANG

Nama : Dwi Aryani 
Nim : 3201414017
Tugas TIK

 

LAPORAN KUNJUNGAN BMKG SEMARANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Meteorologi Klimatologi

Dosen Pengampu :
Ferani Mulyaningsih S.Pd,M.Pd
Drs.Sunardi M.Si


Oleh :
Nama              : Dwi Aryani 
NIM                : 3201414017 
           Prodi                : Pendidikan Geografi
     Rombel            : 1                        

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015







JUDUL
Kunjungan Ke BMKG
TUJUAN
1.      Mahasiswa dapat mengetahui pengertian BMKG.
2.      Mahasiswa dapat mengetahui tugas – tugas yang ada di BMKG.
3.      Mahasiswa dapat mengetahui visi dan misi BMKG.
4.      Mahasiswaa dapat mengetahui fungsi dan kewenangan BMKG.
5.      Mahasiswa dapat mengetahui struktur organisasi yang ada di BMKG.
6.      Mahasiswa dapat mengetahui pengertian meteorologi dan klimatologi.
7.      Mahasiswa dapat mengetahui alat – alat yang ada di BMKG semarang beserta fungsinya.
ALAT DAN BAHAN
1.      Alat tulis
2.      Buku tulis
3.      Camera
4.      Flashdisk
5.      Gun Bellani
6.      Actinograph Bimetal
7.      Campbell Stokes
8.      Psychrometer Standar
9.      Termometer Tanah Gundul dan Berumput
10.  Barometer
11.  Barograph
12.  Anemometer 10 m , 8 m , 2m , 0,5 m
13.  Cup Counter Anemometer 2m
14.  Wind Force
15.  Thermohigrograph
16.  Open pan evaporimeter
17.  Piche Evaporimeter
18.  Penangkar Hujan OBS ( Ombrometer )
19.  Penangkar Hujan Otomatis ( Tipe Helman )
20.  Automatic Rain Sempler
21.  High Volume Sempler
22.  Lighting Detector ( Deteksi Petir )
23.  Hv Sempler
24.  SYNERGIE ( Meteo France International Weather )
25.  Display Radar Cuaca
26.  Automatic Weather Station (AWS)
27.  Very Small Aparture Terminal Internet Protocol (VSAT-IP)














DASAR TEORI
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi, dan geofisika.

Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan namaMagnetisch en Meteorologisch Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorologi) yang dipimpin oleh Dr. Bergsma.
Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika tersebut diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni:
Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia, Yogyakarta, khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum.
Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun kemudian diubah lagi menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, yang pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada dibawah Departemen Perhubungan.
Pada tahun 2002, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika. Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, BMG berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.
Tugas, fungsi dan kewenangan
Tugas dan fungsi
pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga
Kewenangan
penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya
perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
penetapan sistem informasi di bidangnya
penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan dan maritim
pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi
pemberian jasa meteorologi dan klimatologi
pengamatan dan pemberian jasa geofisika
pengamatan dan pemberian jasa kualitas udara
pengaturan sistem jaringan pengamatan geofisika
penetapan standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika

Struktur Organisasi
BMKG dipimpin oleh seorang Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BMKG memiliki 2 deputi sebagai berikut:
Deputi Bidang Observasi, terdiri dari: Pusat Tata Laksana Observasi, Pusat Sistem Instrumentasi dan Kalibrasi, serta Pusat Sistem Jaringan Observasi.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi dan Kualitas Udara, serta Pusat Sistem Informasi Data Geofisika.
BMKG memiliki 5 Balai Besar:
Balai Besar Wilayah I Medan
Balai Besar Wilayah II Ciputat
Balai Besar Wilayah III Denpasar
Balai Besar Wilayah IV Makassar
Balai Besar Wilayah V Jayapura
Masing-masing Balai Besar membawahi sejumlah Stasiun BMKG.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan fungsi :
  • Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim;
  • Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG;
  • Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG;
  • Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;
  • Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BMKG dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang perhubungan.
Visi dan Misi BMKG
Dalam rangka mendukung dan mengemban tugas pokok dan fungsi serta memperhatikan kewenangan BMKG agar lebih efektif dan efisien, maka diperlukan aparatur yang profesional, bertanggung jawab dan berwibawa serta bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), disamping itu harus dapat menjunjung tinggi kedisiplinan, kejujuran dan kebenaran guna ikut serta memberikan pelayanan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu kebijakan yang akan dilakukan BMKG Tahun 2010-2014 adalah mengacu pada Visi, Misi, dan Tujuan BMKG yang telah ditetapkan.
Visi
Mewujudkan BMKG yang handal, tanggap dan mampu dalam rangka mendukung keselamatan masyarakat serta keberhasilan pembangunan nasional, dan berperan aktif di tingkat Internasional.
Terminologi di dalam visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Pelayanan informasi meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika yang handal ialah pelayanan BMKG terhadap penyajian data, informasi pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika yang akurat, tepat sasaran, tepat guna, cepat, lengkap, dan dapat dipertanggungjawabkan
  2. Tanggap dan mampu dimaksudkan BMKG dapat menangkap dan merumuskan kebutuhan stakeholder akan data, informasi, dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika serta mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa;


Misi
Dalam rangka mewujudkan Visi BMKG, maka diperlukan visi yang jelas yaitu berupa langkah-langkah BMKG untuk mewujudkan Misi yang telah ditetapkan yaitu :
  1. Mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
  2. Menyediakan data, informasi dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika yang handal dan terpercaya.
  3. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang meteorologi, klimatologi , kualitas udara dan geofisika.
  4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional di Bidang meteorologi, klimatologi , kualitas udara dan geofisika.

Secara lebih rinci, maksud dari pernyataan misi di atas adalah sebagai berikut :
  1. Mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika artinya BMKG melaksanakan operasional pengamatan dan pengumpulan data secara teratur, lengkap dan akurat guna dipakai untuk mengenali dan memahami karakteristik unsur-unsur meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika guna membuat prakiraan dan informasi yang akurat;
  2. Menyediakan data, informasi dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika kepada para pengguna sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka dengan tingkat akurasi tinggi dan tepat waktu;
  3. Mengkoordinasi dan Memfasilitasi kegiatan sesuai dengan kewenangan BMKG, maka BMKG wajib mengawasi pelaksanaan operasional, memberi pedoman teknis, serta berwenang untuk mengkalibrasi peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika sesuai dengan peraturan yang berlaku
  4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional artinya BMKG dalam melaksanakan kegiatan secara operasional selalu mengacu pada ketentuan internasional mengingat bahwa fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika tidak terbatas dan tidak terkait pada batas batas wilayah suatu negara manapun.

 
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awalyang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatulokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulandari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuacadalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca atau meteorologiadalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu danruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang jugamengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifatumum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi.
 Twewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang abstrak,dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yangditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentangiklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan ataunilai-nilai yang ekstrim juga mempunyai arti penting
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim, dan merupakan sebuah cabang dari ilmu atmosfer. Dikontraskan dengan meteorologi yang mempelajari cuaca jangka pendek yang berakhir sampai beberapa minggu, klimatologi mempeljari frekuensi di mana sistem cuaca ini terjadi.
Klimatologi tidak mempelajari fenomena atmosfer secara tepat (misalnya pembentukan awan, curah hujan, dan petir), tetapi mempelajari kejadian rata-rata selama beberapa tahun sampai millenia, dan juga perubahan dalam pola cuaca jangka panjang, dalam hubungannya dengan kondisi atmosfer.
Klimatologis adalah orang yang mempelajari klimatologi, mempelajari baik sifat alam dari iklim – lokal, regional, atau global – dan faktor yang disebabkan oleh alam atau manusia yang menyebabkan perubahan iklim. Klimatologi memperhatikan perubahan iklim masa lalu dan masa depan
Klimatologi berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang masing2 berarti kemiringan (slope) yg di arahkan ke Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data2 yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang2 sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik (Tjasyono, 2004)
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi (wikipedia indonesia)
Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau sebuah planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena ini dalam waktu beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim. Aspek Meteorologi adalah ilmu interdisipliner yang mempelajari atmosfer. Studi di bidang ini telah dilakukan selama ribuan tahun meski kemajuan yang signifikan baru terjadi di abad ke 18. Di abad ke 19, gebrakan besar terjadi setelah pengamatan terkoordinasi yang dilakukan lintas negara. Setelah pengembangan komputer di pertengahan abad ke 20, peramalan cuaca dapat dilakukan.
Fenomena meteorologi adalah aktivitas cuaca yang dapat diamati dan dijelaskan dengan ilmu meteorologi. Akivitas tersebut terikat dengan variable yang ada di atmosfer bumi, seperti temperatur, tekanan udara, uap air, dan gradien interaksi setiap variabel serta bagaimana mereka berubah seiring dengan waktu. Perbedaan spasial dipelajari untuk menentukan bagaimana sistem cuaca terbentuk secara lokal, regional, dan global serta dampaknya.
Meteorologi, klimatologi, fisika atmosfer, dan kimia atmosfer adalah subdisiplin sains atmosfer. Meteorologi dan hidrologi membentuk bidang interdisipliner hidrometeorologi. Meteorologi memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, seperti militer, produksi energi, transportasi, pertanian, dan konstruksi.
Kata "meteorologi" berasal dari perbendaharaan bahasa Yunani kuno, metéōros "megah; tinggi (di angkasa)" (dari μετα- meta- "di atas" dan ἐωρ eōr "mengangkat") dan -λογία -logia "-(o)logy" "ilmu".
cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim.
Di Bmkg semarang terdapat banyak alat yaitu : Gun Bellani , Actinograph Bimetal ,  Campbell Stokes , Psychrometer Standar , Thermometer Tanah Gundul dan Berumput , Barometer , Barograph , Anemometer 10 m , 8 m , 2 m , 0,5 m , Cup Counter Anemometer 2m , Wind Force , Thermohigrograph , Open Pan Evaporimeter , Piche Evaporimeter , Penangkar Hujan OBS (Ombrometer ) , Penangkar Hujan Otomatis ( Tipe Helman ) , Automatic Rain Sempler , High Volume Sempler , Lighting Detector ( Deteksi Petir ) ,  SYNERGIE ( Meteo France International Weather ), Display Radar Cuaca , Automatic Weather Station (AWS) , Very Small Aparture Terminal Internet Protocol (VSAT-IP ).


LANGKAH KERJA
1.      Mahasisiwa berangkat menuju kampus.
2.      Mahasiswa berkumpul di samping gedung C7 guna mendengarkan pengarahan dari panitia dan dosen pembimbing.
3.      Mahasiswa menerima konsumsi dari panitia.
4.      Mahasiswa melakukan presensi.
5.      Mahasiswa menuju bus dan berangkat menuju Kantor BMKG Semarang.
6.      Mahasiswa turun dari bus dan menuju ke lantai 2 Aula Kantor BMKG Semarang.
7.      Mahasiswa mendengarkan materi yang disampaikan oleh petugas BMKG Semarang.
8.      Mahasiswa mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh petugas BMKG Semarang.
9.      Mahasiswa mengcopy soft file materi BMKG kepada operator BMKG Semarang.
10.  Mahasiswa turun dan menuju ke Taman Alat di belakang Kantor BMKG Semarang.
11.  Mahasiswa mendengarkan deskripsi mengenai alat-alat Meteorologi dan Klimatologi serta menanyakan fungsi dan cara kerja alat secara detail.
12.  Mahasiswa mengambil foto dokumentasi.
13.  Mahasiswa makan siang bersama di pendopo Kantor BMKG Semarang.
14.  Mahasiswa menuju ke bus dan pulang ke FIS Universitas Negeri Semarang.
15.  Mahasiswa membuat Laporan Kunjungan BMKG secara sistematis dan dikumpulkan tepat waktu.



PEMBAHASAN
GUN BELLANI

Pencatat Intensitas Cahaya Matahari
Satuan  : Calori/Cm2 (Langley).
Intensitas Cahaya Matahari =
    Selisih pembacaan skala dikalikan  konstanta di
    bagi 21
Cara kerja alat : Sewaktu memasang alat dipagi hari, alat  dibalik dan dikembalikan sehingga permukaan air dalam tabung mendekati nol. Air dlm alat volumenya konstan dan bila kena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi shg air turun
Ke bawah.

ACTINOGRAPH BIMETAL
Alat pengukur/pencatat secara otomatis intensitas Radiasi Matahari.
 
Satuan K Cal/cm2 (Langley).
 Keterangan :
    Kertas pias diganti setiap hari. Setiap kotak  
    kecil = 12 kalori, perhitungan total 1 hari    
    dihitung jumlah kotak  kecil.
Alat ini menggunakan sensor Bimetal.

CAMPBELL STOKES
Pencatat lama penyinaran matahari
Satuan : Jam/ Prosentase (%) Pias
harian
Jenis pias 3 macam :
   1. Lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)
   2. Lurus (11 Sep – 10 Okt) (1 Maret – 10
        April)
   3. Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst)
Bola Kaca dari kaca Masip

PSYCHROMETER STANDAR
1.      Thermometer Bola Basah (BB)
2.      Thermometer Bola Kering (BK)
3.      Thermometer Maximum
4.      Thermometer Minimum
5.      Piche Evaporimeter

Fungsi alat Pengukur Suhu Udara & Kelembaban udara
Satuan : Suhu Derajat Celcius ( oC )   
Kelembaban  dalam Persen ( % )
     
      *  Thermometer BK menunjukan suhu udara,
      *  Thermometer BB digunakan mencatat kelembaban    
           udara dengan bantuan table,
      *   Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah
           dengan menggunakan kain muslin yang selalu      
           basah oleh air  murni  .

THERMOMETER TANAH GUNDUL & BERUMPUT
          
BAROMETER
 

Alat untuk mengukur Tekanan Udara.
Satuan Milibar (mb).
Tabung berisi air raksa. Dilengkapi thermometer untuk mengetahui sauhu udara dalam ruangan.  Alat ini tidak boleh terkena sinar Matahari & angin langsung dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat. Tinggi bejan 1 m  dari lantai.
Baca termometer yang menempel pada barometer kemudian stel nonius sehingga menyinggung permukaan air raksa, baca skala barometer.

BAROGRAPH
Alat pencatat tekanan udara secara otomatis.
Satuan Milibar.(mb).
Sensor menggunakan tabung hampa udara/kotak logam yang hampa udara yg terbuat dari logam yang sangat lenting. Bila tekanan Atmosfer berubah volume     kotak berubah. Perubahan volume kotak  di hubungkan dengan tangkai pena dan   menggores di pias.

ANEMOMETER 10m,8m,2m,0.5m
Fungsi alat  :
  Pencatat  Arah dan Kecepatan Angin
  Sesaat
Satuan :
  Arah Angin  (8 mata angin)
  Kecepatan Angin :
  Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam)
Keterangan  :
Yang dimaksud arah angin yaitu Arah dari mana angin berhembus.



CUP COUNTER ANEMOMETER 2m
Fungsi alat     :  Pengukur  Kecepatan Angin Rata-rata harian
Satuan        :  Km / Jam                        
Keterangan  :  Prinsip kerja seperti garakan Spedometer sepeda
                              motor dalam satuan km/jam .
                              Kecepatan  angin  rata-rata harian selisih 
                              pembacaan angka dibagi  24 jam.

WIND FORCE
Funsi alat         :  Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat
Satuan :  Arah Angin  ( 8 mata angin )
                   Kecepatan Angin : Knots. 
                  ( 1 Knots =  1.8 Km/Jam )
Keterangan :  Model ini Paling lama (Awal) dari Jenis Anemometer
Kecepatan Angin sesaat di perkirakan dari gerakan lempeng logam (Plat)
Skala ruji-ruji (dari bawah)   :  1     2      3     4      5       6      7
Kecepatan angin (m/detik)   :  0     2      4     6      8       11    14  






            THERMOHIGROGRAPH
Fungsi alat :  Pencatat Suhu udara dan Kelembaban Udara (Nisbi)
Satuan :  Derajat Celcius (oC) & Prosentase (%).
Keterangan :  Pias harian,  atau Mingguan.
*  Sensor Suhu terbuat dari logam, bila  
     udara panas logam memuai dan
     menggerakan pena keatas, bila udara
     dingin mengkerut gerakan pena  turun
*  Sensor Kelembaban udara terbuat dari
     rambut manusia, bila udara basah.
     Rambut memanjang dan bila udara
     kering rambut memendek.

OPEN PAN EVAPORIMETER
Fungsi alat :  Pengukur  Penguapan air
                           langsung
Satuan :  Milimeter (mm).                       
Keterangan : 
Alat ini dilengkapi dengan thermometer air  Six Bellani (Thermometer  Apung serta Cup Counter anemometer  tinggi 0,5 meter.
Fungsi alat :  Pengukur  Penguapan air
                           langsung
Satuan :  Milimeter (mm).                       
Keterangan : 
Alat ini dilengkapi dengan thermometer air  Six Bellani (Thermometer  Apung serta Cup Counter anemometer  tinggi 0,5 meter.

PICHE EVAPORIMETER
Fungsi alat :  Pengukur  Penguapan air
                          dalam ruang
Satuan :  Milimeter (mm).

PENAKAR HUJAN OBS
[OMBROMETER]
Fungsi alat       :  Pengukur Curah Hujan
Satuan             :  Milimeter ( mm ).
Keterangan      :  Curah hujan di ukur dengan gelas
                                           penakar  setiap pagi jam  07.00WS.
                                           Atau  1 mm hujan yang ditakar
                                           sama volumenya dengan  10 cc.

PENAKAR HUJAN OTOMATIS
TIPE HELMAN
Fungsi alat  :  Pencatat Instensitas Curah hujan /
                       tingkat kelebatannya
Satuan         :  Milimeter ( mm ).
Keterangan :  Setiap hari pias diganti (pias Harian
                       atau Pias Mingguan). Hujan dgn
                       instensitas lebat bentuk grafik terjal
                       hujan dengan intensitas ringan  
                       bentuk grafik landai.
                     Waktu terjadi dan berakhirnya
                       hujan dapat diketahui.

AUTOMATIC RAIN SAMPLER
Mengambil sampel air hujan untuk diuji keasamannya di laboratorium BMKG pusat.
(dengan alat seperti ini air hujan tidak terkontaminasi/tercemar)

HIGH VOLUME SAMPLER
HV Sampler adalah peralatan sampling  untuk mengambil sampel SPM (Suspensious Particles Matter / Partikel Padat yang melayang di udara 0,1micron)
MEMONITOR TERJADINYA PETIR DI WILAYAH DIY JATENG.
(Biasanya untuk klaim dari pihak Asuransi)

SYNERGIE (Meteo France International Weather)

DISPLAY RADAR CUACA


AUTOMATIC WEATHER STATION (AWS)
          
Fungsi alat   :  Lengkap dengan Sensor  Pengukur  Suhu udara, Kelembaban,   Tekanan Udara, Arah angin, kecepatan angin, curah hujan,  penyinaran matahari,  suhu tanah.
 Satuan            :  Suhu udara  -> o C. Tekanan   ->  milibar  (MB), 
 Curah hujan  -> Milimeter  (mm). Penyinaran matahari ->    Langley. Kecepatan angin -> Knots, Km/Jam.  Arah angin ->
 derajat (o).
                      
 Keterangan  :  Dari  sensor tersebut  data  disimpan   didata loger dan  disambung melalui kabel ke Komputer  yang   ada diruangan  Observasi  untuk melihat tampilan alat  tersebut.

VERY SMALL APARTURE TERMINAL INTERNET PROTOCOL  (VSAT-IP)
Fungsi alat :  1.Untuk komunikasi pengiriman data 
                              pengamatan cuaca ke BMG Pusat,
                   2.Untuk mengambil produk CMSS
                              (Computerized  Message Switching
                              System ) dari Jakarta yang berupa
                              Citra Satelit Cuaca,  Peta Angin,
                              Peta Suhu laut dan produk lainnya.
Keterangan :  Menggunakan sistem komunikasi
                             Satelit Palapa.
Data CMSS dimanfaatkan untuk menganalisa prakiraan cuaca regional/Jawa Tengah.


















Analisis
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa BMKG memiliki peranan yang sangat besar didalam masyarakat . Dengan adanya BMKG  masyarakat dapat mengetahui perkiraan cuaca , perkiraan musim kemarau dan musim hujan ,menginformasikan cuaca ekstrim , menginformasikan gempa , memberikan peringantan dini apabila akan terjadi cuaca ekstrim maupun tsunami yang mana hal tersebut membahayakan masyarakat , dan sosialisasi lain – lain  yang mana hal ini  akan terjadi didaerahnya baik secara online atau dengan media elektronik seperti televisi , radio dan lain – lain . selain perkiraan cuaca BMKG juga dapat memberitahu kecepatan angin yang mana kemungkingkinan angin itu berdampak buruk bagi masyarakat dan pertanian. Dengan adanya BMKG maka sesuatu yang berhubungan dengan meteorologi , klimatologi dan geofisika dapat dikabarkan kemasyarakat ,badan – badan dan instansi tertentu .
Alat – alat di BMKG ada yang memiliki fungsi yang sama tapi namanya berbeda seperti barometer dan barograph perbedaan ini bukan hanya terletak pada namanya saja tapi bentuknya juga . barograph memakai kertas untuk mencatat hasilnya secara otomatis. Kertas yang digunakan dalam barograph dinamakan dengan pias. Barometer sendiri tidak boleh terkena sinar matahari dan angin secara langsung karena akan mempengaruhi hasilnya sehingga tidak valid maka alat ini biasanya ditaruh didalam ruangan untuk menghindari hal tersebut.
Alat yang menggunakan kata  “graph” berarti menggunakan pena dan kertas (pias) untuk mencatat hasilnya dan alat ini bekerja secara otomatis.
Di BMKG ada alat yang bernama open pan evaporimeter , alat ini memiliki kekurangan dimana air yang ada di dalam alat ini harus diganti secara manual dan tidak bisa diganti secara otomatis .  Apabila air di dalam alat ini sudah keruh maka harus diganti dengan air yang baru . Alat ini juga diletakkan diluar ruangan berbeda dengan piche evaporimeter yang diletakkan didalam ruangan .
Thermohigrograph alat ini menggunakan sensor kelembaban berupa rambut manusia yang mana rambut yang digunakan adalah rambut yang berwarna pirang karena rambut yang berwarna pirang memiliki tingkat kesensitifan yang tinggi daripada rambut yang berwarna hitam .



















KESIMPULAN
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi, dan geofisika. Tugas dan fungsi
pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
. Kewenangan
penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya
perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
penetapan sistem informasi di bidangnya
. Visi dan misi BMKG adalah Mewujudkan BMKG yang handal, tanggap dan mampu dalam rangka mendukung keselamatan masyarakat serta keberhasilan pembangunan nasional, dan berperan aktif di tingkat Internasional. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim, dan merupakan sebuah cabang dari ilmu atmosfer. Dikontraskan dengan meteorologi yang mempelajari cuaca jangka pendek yang berakhir sampai beberapa minggu, klimatologi mempelajari frekuensi di mana sistem cuaca ini terjadi. Di Bmkg semarang terdapat banyak alat yaitu : Gun Bellani , Actinograph Bimetal ,  Campbell Stokes , Psychrometer Standar , Thermometer Tanah Gundul dan Berumput , Barometer , Barograph , Anemometer 10 m , 8 m , 2 m , 0,5 m , Cup Counter Anemometer 2m , Wind Force , Thermohigrograph , Open Pan Evaporimeter , Piche Evaporimeter , Penangkar Hujan OBS (Ombrometer ) , Penangkar Hujan Otomatis ( Tipe Helman ) , Automatic Rain Sempler , High Volume Sempler , Lighting Detector ( Deteksi Petir ) ,  SYNERGIE ( Meteo France International Weather ), Display Radar Cuaca , Automatic Weather Station (AWS) , Very Small Aparture Terminal Internet Protocol (VSAT-IP ). Dengan adanya BMKG  masyarakat dapat mengetahui perkiraan cuaca , perkiraan musim kemarau dan musim hujan ,menginformasikan cuaca ekstrim , menginformasikan gempa , memberikan peringantan dini apabila akan terjadi cuaca ekstrim maupun tsunami yang mana hal tersebut membahayakan masyarakat , dan sosialisasi lain – lain  yang mana hal ini  akan terjadi didaerahnya baik secara online atau dengan media elektronik seperti televisi , radio dan lain – lain . Di BMKG semarang ada alaat barometer dan barograph , barometer diletakkan didalam ruangan untuk menghindari angin dan sinar matahari sedangkan perbedaannya dengan barograph adalah barograph bekerja secara otomatis dan menggunakan pena serta pias . alat yang nama belakangnya ada “ graph” munjukkan alat itu menggunakan pena dan pias walaupun memiliki fungsi yang sama . open van evirometer memiliki kekurangan yaitu harus mengganti airnya apabila sudah keruh . sedangkan alat Thermohigrograph menggunakan sensor rambut manusa khususnya berwarna pirang karena lebih sensitif daripada yang berwarna hitam .













DAFTAR PUSTAKA
Tukidi. 2007. Buku Ajar Meteorologi dan Klimatologi. Semarang : Jurusan   Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Bandung : Institut Teknologi Bandung. http://yefrichan.wordpress.com/2010/11/12/termometer-bola-kering-dan-termometer-bola-basah/
(Diakses pada hari Sabtu tanggal 27 Desember 2014 pukul 08.00 WIB)
(Diakses pada hari Sabtu tanggal 27 Desember 2014 pukul 08.05 WIB)
(Diakses pada hari Sabtu tanggal 27 Desember 2014 pukul 08.10 WIB)
(Diakses pada hari Minggu tanggal 28 Desember 2014 pukul 13.45 WIB)
(Diakses pada hari Minggu tanggal 28 Desember 2014 pukul 13.50 WIB )
(Diakses pada hari Minggu tanggal 28 Desember 2014 pukul 14.00 WIB)
(Diakses pada hari Senin tanggal 29 Desember 2014 pukul 08.00 WIB )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar