Nama : Dwi Aryani
Nim : 3201414017
Tugas TIK
LAPORAN KUNJUNGAN BMKG SEMARANG
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Meteorologi Klimatologi
Dosen Pengampu :
Ferani Mulyaningsih
S.Pd,M.Pd
Drs.Sunardi M.Si
Oleh :
Nama : Dwi Aryani
NIM : 3201414017
Prodi : Pendidikan Geografi
Rombel : 1
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
JUDUL
Kunjungan Ke BMKG
TUJUAN
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui pengertian BMKG.
2.
Mahasiswa
dapat mengetahui tugas – tugas yang ada di BMKG.
3.
Mahasiswa
dapat mengetahui visi dan misi BMKG.
4.
Mahasiswaa
dapat mengetahui fungsi dan kewenangan BMKG.
5.
Mahasiswa
dapat mengetahui struktur organisasi yang ada di BMKG.
6.
Mahasiswa
dapat mengetahui pengertian meteorologi dan klimatologi.
7.
Mahasiswa
dapat mengetahui alat – alat yang ada di BMKG semarang beserta fungsinya.
ALAT DAN BAHAN
1.
Alat
tulis
2.
Buku
tulis
3.
Camera
4.
Flashdisk
5.
Gun
Bellani
6.
Actinograph
Bimetal
7.
Campbell
Stokes
8.
Psychrometer
Standar
9.
Termometer
Tanah Gundul dan Berumput
10. Barometer
11. Barograph
12. Anemometer 10 m , 8 m , 2m , 0,5 m
13. Cup Counter Anemometer 2m
14. Wind Force
15. Thermohigrograph
16. Open pan evaporimeter
17. Piche Evaporimeter
18. Penangkar Hujan OBS ( Ombrometer )
19. Penangkar Hujan Otomatis ( Tipe Helman )
20. Automatic Rain Sempler
21. High Volume Sempler
22. Lighting Detector ( Deteksi Petir )
23. Hv Sempler
24. SYNERGIE ( Meteo France International Weather
)
25. Display Radar Cuaca
26. Automatic Weather Station (AWS)
27. Very Small Aparture Terminal Internet
Protocol (VSAT-IP)
DASAR TEORI
Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya
bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG)
adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai
tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi,
dan geofisika.
Sejarah pengamatan
meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada
tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan
oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya
berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866,
kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia
Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan namaMagnetisch en
Meteorologisch Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorologi) yang
dipimpin oleh Dr. Bergsma.
Pada masa
pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai
dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika tersebut diganti
menjadi Kisho Kauso Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni: Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia, Yogyakarta, khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni: Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia, Yogyakarta, khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada tanggal 21
Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh
Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en
Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika
yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berkedudukan di
Jalan Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949,
setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari
Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah
menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen
Perhubungan dan Pekerjaan Umum.
Selanjutnya pada
tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi
Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala
Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia
with WMO.
Pada tahun 1955,
Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga
Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun
1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah
Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun kemudian diubah lagi
menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 1972,
Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat
Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah
Departemen Perhubungan, yang pada tahun 1980 statusnya dinaikkan
menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi
dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada dibawah Departemen Perhubungan.
Pada tahun 2002,
melalui Keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur
organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)
dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika. Terakhir,
melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, BMG berganti nama
menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dengan status
tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.
Tugas, fungsi dan kewenangan
Tugas dan fungsi
pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga
Kewenangan
penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya
perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
penetapan sistem informasi di bidangnya
penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan dan maritim
pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi
pemberian jasa meteorologi dan klimatologi
pengamatan dan pemberian jasa geofisika
pengamatan dan pemberian jasa kualitas udara
pengaturan sistem jaringan pengamatan geofisika
penetapan standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Struktur Organisasi
BMKG dipimpin oleh seorang Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BMKG memiliki 2 deputi sebagai berikut:
Deputi Bidang Observasi, terdiri dari: Pusat Tata Laksana Observasi, Pusat Sistem Instrumentasi dan Kalibrasi, serta Pusat Sistem Jaringan Observasi.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi dan Kualitas Udara, serta Pusat Sistem Informasi Data Geofisika.
BMKG memiliki 5 Balai Besar:
Balai Besar Wilayah I Medan
Balai Besar Wilayah II Ciputat
Balai Besar Wilayah III Denpasar
Balai Besar Wilayah IV Makassar
Balai Besar Wilayah V Jayapura
Masing-masing Balai Besar membawahi sejumlah Stasiun BMKG.
Tugas dan fungsi
pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga
Kewenangan
penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya
perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
penetapan sistem informasi di bidangnya
penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan dan maritim
pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi
pemberian jasa meteorologi dan klimatologi
pengamatan dan pemberian jasa geofisika
pengamatan dan pemberian jasa kualitas udara
pengaturan sistem jaringan pengamatan geofisika
penetapan standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
Struktur Organisasi
BMKG dipimpin oleh seorang Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BMKG memiliki 2 deputi sebagai berikut:
Deputi Bidang Observasi, terdiri dari: Pusat Tata Laksana Observasi, Pusat Sistem Instrumentasi dan Kalibrasi, serta Pusat Sistem Jaringan Observasi.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi dan Kualitas Udara, serta Pusat Sistem Informasi Data Geofisika.
BMKG memiliki 5 Balai Besar:
Balai Besar Wilayah I Medan
Balai Besar Wilayah II Ciputat
Balai Besar Wilayah III Denpasar
Balai Besar Wilayah IV Makassar
Balai Besar Wilayah V Jayapura
Masing-masing Balai Besar membawahi sejumlah Stasiun BMKG.
Dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
menyelenggarakan fungsi :
- Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim;
- Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
- Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG;
- Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG;
- Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;
- Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya BMKG dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung jawab di
bidang perhubungan.
Visi dan Misi BMKG
Dalam rangka
mendukung dan mengemban tugas pokok dan fungsi serta memperhatikan kewenangan
BMKG agar lebih efektif dan efisien, maka diperlukan aparatur yang profesional,
bertanggung jawab dan berwibawa serta bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(KKN), disamping itu harus dapat menjunjung tinggi kedisiplinan, kejujuran dan
kebenaran guna ikut serta memberikan pelayanan informasi yang cepat, tepat dan
akurat. Oleh karena itu kebijakan yang akan dilakukan BMKG Tahun 2010-2014
adalah mengacu pada Visi, Misi, dan Tujuan BMKG yang telah ditetapkan.
Visi
Mewujudkan BMKG yang handal, tanggap dan mampu dalam
rangka mendukung keselamatan masyarakat serta keberhasilan pembangunan
nasional, dan berperan aktif di tingkat Internasional.
Terminologi di dalam visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Terminologi di dalam visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Pelayanan informasi meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika yang handal ialah pelayanan BMKG terhadap penyajian data, informasi pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika yang akurat, tepat sasaran, tepat guna, cepat, lengkap, dan dapat dipertanggungjawabkan
- Tanggap dan mampu dimaksudkan BMKG dapat menangkap dan merumuskan kebutuhan stakeholder akan data, informasi, dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika serta mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa;
Misi
Dalam rangka
mewujudkan Visi BMKG, maka diperlukan visi yang jelas yaitu berupa
langkah-langkah BMKG untuk mewujudkan Misi yang telah ditetapkan yaitu :
- Mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
- Menyediakan data, informasi dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika yang handal dan terpercaya.
- Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang meteorologi, klimatologi , kualitas udara dan geofisika.
- Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional di Bidang meteorologi, klimatologi , kualitas udara dan geofisika.
Secara lebih rinci,
maksud dari pernyataan misi di atas adalah sebagai berikut :
- Mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika artinya BMKG melaksanakan operasional pengamatan dan pengumpulan data secara teratur, lengkap dan akurat guna dipakai untuk mengenali dan memahami karakteristik unsur-unsur meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika guna membuat prakiraan dan informasi yang akurat;
- Menyediakan data, informasi dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika kepada para pengguna sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka dengan tingkat akurasi tinggi dan tepat waktu;
- Mengkoordinasi dan Memfasilitasi kegiatan sesuai dengan kewenangan BMKG, maka BMKG wajib mengawasi pelaksanaan operasional, memberi pedoman teknis, serta berwenang untuk mengkalibrasi peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika sesuai dengan peraturan yang berlaku
- Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional artinya BMKG dalam melaksanakan kegiatan secara operasional selalu mengacu pada ketentuan internasional mengingat bahwa fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika tidak terbatas dan tidak terkait pada batas batas wilayah suatu negara manapun.
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang
hampir sama tetapi berbeda pengertian khususnya terhadap kurun waktu.
Cuaca merupakan bentuk awalyang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian
akan kondisi fisik udara sesaat pada suatulokasi dan suatu waktu, sedangkan
iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulandari kondisi cuaca yang
kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuacadalam kurun
waktu tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca atau
meteorologiadalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca
dalam jangka waktu danruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi
adalah ilmu pengetahuan yang jugamengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi
sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifatumum dalam jangka waktu
dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi.
Twewartha and
Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang abstrak,dimana
iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen
atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang.
Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim
yang cukup memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan
perubahan cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yangditimbulkan oleh
gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentangiklim
penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan
keadaan ataunilai-nilai yang ekstrim juga mempunyai arti penting
Klimatologi
adalah ilmu yang mempelajari iklim, dan merupakan sebuah cabang dari ilmu
atmosfer. Dikontraskan dengan meteorologi yang mempelajari cuaca jangka pendek
yang berakhir sampai beberapa minggu, klimatologi mempeljari frekuensi di mana
sistem cuaca ini terjadi.
Klimatologi
tidak mempelajari fenomena atmosfer secara tepat (misalnya pembentukan awan,
curah hujan, dan petir), tetapi mempelajari kejadian rata-rata selama beberapa
tahun sampai millenia, dan juga perubahan dalam pola cuaca jangka panjang,
dalam hubungannya dengan kondisi atmosfer.
Klimatologis
adalah orang yang mempelajari klimatologi, mempelajari baik sifat alam dari
iklim – lokal, regional, atau global – dan faktor yang disebabkan oleh alam
atau manusia yang menyebabkan perubahan iklim. Klimatologi memperhatikan
perubahan iklim masa lalu dan masa depan
Klimatologi
berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang masing2 berarti kemiringan
(slope) yg di arahkan ke Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu.
Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan
sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana
kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan
interpretasi dari data2 yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam
pengerjaannya, orang2 sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi
statistik (Tjasyono, 2004)
Iklim
adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim
dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi
matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang
ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai
iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari
tentang iklim adalah klimatologi (wikipedia indonesia)
Cuaca
terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau sebuah planet
lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena ini dalam waktu
beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal
sebagai iklim. Aspek Meteorologi adalah ilmu interdisipliner yang mempelajari atmosfer. Studi di bidang ini telah dilakukan
selama ribuan tahun meski kemajuan yang signifikan baru terjadi di abad ke 18.
Di abad ke 19, gebrakan besar terjadi setelah pengamatan terkoordinasi yang
dilakukan lintas negara. Setelah pengembangan komputer di pertengahan abad ke
20, peramalan cuaca dapat dilakukan.
Fenomena meteorologi adalah aktivitas cuaca yang dapat
diamati dan dijelaskan dengan ilmu meteorologi. Akivitas tersebut terikat
dengan variable yang ada di atmosfer bumi, seperti temperatur, tekanan udara, uap air, dan gradien interaksi setiap
variabel serta bagaimana mereka berubah seiring dengan waktu. Perbedaan spasial
dipelajari untuk menentukan bagaimana sistem cuaca terbentuk secara lokal,
regional, dan global serta dampaknya.
Meteorologi,
klimatologi, fisika atmosfer, dan kimia atmosfer adalah subdisiplin sains atmosfer. Meteorologi dan hidrologi membentuk bidang interdisipliner hidrometeorologi. Meteorologi memiliki banyak aplikasi di berbagai
bidang, seperti militer, produksi energi, transportasi, pertanian, dan konstruksi.
Kata
"meteorologi" berasal dari perbendaharaan
bahasa Yunani kuno, metéōros "megah; tinggi
(di angkasa)" (dari μετα- meta- "di atas" dan ἐωρ eōr
"mengangkat") dan -λογία -logia "-(o)logy" "ilmu".
cuaca
ini diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan
iklim.
Di Bmkg semarang terdapat banyak alat yaitu : Gun Bellani , Actinograph
Bimetal , Campbell Stokes , Psychrometer
Standar , Thermometer Tanah Gundul dan Berumput , Barometer , Barograph ,
Anemometer 10 m , 8 m , 2 m , 0,5 m , Cup Counter Anemometer 2m , Wind Force ,
Thermohigrograph , Open Pan Evaporimeter , Piche Evaporimeter , Penangkar Hujan
OBS (Ombrometer ) , Penangkar Hujan Otomatis ( Tipe Helman ) , Automatic Rain
Sempler , High Volume Sempler , Lighting Detector ( Deteksi Petir ) , SYNERGIE ( Meteo France International Weather
), Display Radar Cuaca , Automatic Weather Station (AWS) , Very Small Aparture
Terminal Internet Protocol (VSAT-IP ).
LANGKAH KERJA
1.
Mahasisiwa berangkat menuju kampus.
2.
Mahasiswa berkumpul di samping gedung C7
guna mendengarkan pengarahan dari panitia dan dosen pembimbing.
3.
Mahasiswa menerima konsumsi dari
panitia.
4.
Mahasiswa melakukan presensi.
5.
Mahasiswa menuju bus dan berangkat
menuju Kantor BMKG Semarang.
6.
Mahasiswa turun dari bus dan menuju ke
lantai 2 Aula Kantor BMKG Semarang.
7.
Mahasiswa mendengarkan materi yang
disampaikan oleh petugas BMKG Semarang.
8.
Mahasiswa mencatat hal-hal penting yang
disampaikan oleh petugas BMKG Semarang.
9.
Mahasiswa mengcopy soft file materi BMKG
kepada operator BMKG Semarang.
10.
Mahasiswa turun dan menuju ke Taman Alat
di belakang Kantor BMKG Semarang.
11.
Mahasiswa mendengarkan deskripsi
mengenai alat-alat Meteorologi dan Klimatologi serta menanyakan fungsi dan cara
kerja alat secara detail.
12.
Mahasiswa mengambil foto dokumentasi.
13.
Mahasiswa makan siang bersama di pendopo
Kantor BMKG Semarang.
14.
Mahasiswa menuju ke bus dan pulang ke
FIS Universitas Negeri Semarang.
15.
Mahasiswa membuat Laporan Kunjungan BMKG
secara sistematis dan dikumpulkan tepat waktu.
PEMBAHASAN
GUN BELLANI
Pencatat Intensitas Cahaya Matahari
Satuan : Calori/Cm2 (Langley).
Intensitas Cahaya Matahari =
Selisih pembacaan skala dikalikan
konstanta di
bagi 21
Cara kerja alat : Sewaktu memasang
alat dipagi hari, alat dibalik dan
dikembalikan sehingga permukaan air dalam tabung mendekati nol. Air dlm alat
volumenya konstan dan bila kena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi
shg air turun
Ke bawah.
ACTINOGRAPH BIMETAL
Alat pengukur/pencatat secara
otomatis intensitas Radiasi Matahari.
Satuan K Cal/cm2
(Langley).
Keterangan :
Kertas pias diganti setiap hari. Setiap kotak
kecil = 12 kalori, perhitungan total 1 hari
dihitung jumlah kotak kecil.
Alat ini menggunakan sensor
Bimetal.
CAMPBELL STOKES
Pencatat lama penyinaran matahari
Satuan : Jam/ Prosentase (%) Pias
harian
Jenis pias 3 macam :
1. Lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)
2. Lurus (11 Sep – 10 Okt) (1 Maret – 10
April)
3. Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst)
Bola Kaca dari kaca Masip
PSYCHROMETER
STANDAR
1.
Thermometer
Bola Basah (BB)
2.
Thermometer
Bola Kering (BK)
3.
Thermometer
Maximum
4.
Thermometer
Minimum
5.
Piche
Evaporimeter
Fungsi alat Pengukur
Suhu Udara & Kelembaban udara
Satuan : Suhu Derajat
Celcius ( oC )
Kelembaban dalam Persen ( % )
* Thermometer BK menunjukan suhu udara,
* Thermometer BB digunakan mencatat
kelembaban
udara
dengan bantuan table,
* Thermometer BB, bola air raksa harus selalu
basah
dengan menggunakan kain muslin yang selalu
basah
oleh air murni .
THERMOMETER
TANAH GUNDUL & BERUMPUT
BAROMETER
Alat untuk mengukur Tekanan Udara.
Satuan Milibar (mb).
Tabung berisi air raksa. Dilengkapi
thermometer untuk mengetahui sauhu udara dalam ruangan. Alat ini tidak boleh terkena sinar Matahari
& angin langsung dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat. Tinggi bejan
1 m dari lantai.
Baca termometer yang menempel pada
barometer kemudian stel nonius sehingga menyinggung permukaan air raksa, baca
skala barometer.
BAROGRAPH
Alat pencatat tekanan udara secara otomatis.
Satuan Milibar.(mb).
Sensor menggunakan tabung hampa
udara/kotak logam yang hampa udara yg terbuat dari logam yang sangat lenting.
Bila tekanan Atmosfer berubah volume
kotak berubah. Perubahan volume kotak
di hubungkan dengan tangkai pena dan
menggores di pias.
ANEMOMETER
10m,8m,2m,0.5m
Fungsi
alat :
Pencatat
Arah dan Kecepatan Angin
Sesaat
Satuan :
Arah Angin
(8 mata angin)
Kecepatan Angin :
Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam)
Keterangan :
Yang
dimaksud arah angin yaitu Arah dari mana angin berhembus.
CUP COUNTER ANEMOMETER
2m
Fungsi
alat : Pengukur
Kecepatan Angin Rata-rata harian
Satuan
: Km / Jam
Keterangan :
Prinsip kerja seperti garakan Spedometer sepeda
motor dalam satuan km/jam .
Kecepatan angin
rata-rata harian selisih
pembacaan angka
dibagi 24 jam.
WIND FORCE
Funsi
alat : Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat
Satuan
: Arah Angin ( 8 mata angin )
Kecepatan Angin :
Knots.
( 1 Knots = 1.8 Km/Jam )
Keterangan
: Model ini Paling lama (Awal) dari
Jenis Anemometer
Kecepatan
Angin sesaat di perkirakan dari gerakan lempeng logam (Plat)
Skala
ruji-ruji (dari bawah) : 1
2 3 4
5 6 7
Kecepatan
angin (m/detik) : 0
2 4 6
8 11 14
THERMOHIGROGRAPH
Fungsi
alat : Pencatat Suhu udara dan
Kelembaban Udara (Nisbi)
Satuan :
Derajat Celcius (oC) & Prosentase (%).
Keterangan
: Pias harian, atau Mingguan.
* Sensor Suhu terbuat dari logam, bila
udara panas logam memuai dan
menggerakan pena keatas, bila udara
dingin mengkerut gerakan pena turun
* Sensor Kelembaban udara terbuat dari
rambut manusia, bila udara basah.
Rambut memanjang dan bila udara
kering rambut memendek.
OPEN PAN EVAPORIMETER
Fungsi
alat : Pengukur Penguapan air
langsung
Satuan
: Milimeter (mm).
Keterangan
:
Alat
ini dilengkapi dengan thermometer air
Six Bellani (Thermometer Apung
serta Cup Counter anemometer tinggi 0,5
meter.
Fungsi
alat : Pengukur Penguapan air
langsung
Satuan
: Milimeter (mm).
Keterangan
:
Alat
ini dilengkapi dengan thermometer air
Six Bellani (Thermometer Apung
serta Cup Counter anemometer tinggi 0,5
meter.
PICHE EVAPORIMETER
Fungsi
alat : Pengukur Penguapan air
dalam ruang
Satuan
: Milimeter (mm).
PENAKAR
HUJAN OBS
[OMBROMETER]
Fungsi
alat : Pengukur Curah Hujan
Satuan :
Milimeter ( mm ).
Keterangan :
Curah hujan di ukur dengan gelas
penakar setiap pagi jam 07.00WS.
Atau 1 mm hujan yang ditakar
sama
volumenya dengan 10 cc.
PENAKAR
HUJAN OTOMATIS
TIPE
HELMAN
Fungsi
alat :
Pencatat Instensitas Curah hujan /
tingkat kelebatannya
Satuan :
Milimeter ( mm ).
Keterangan
: Setiap hari pias diganti (pias Harian
atau Pias Mingguan). Hujan
dgn
instensitas lebat bentuk
grafik terjal
hujan dengan intensitas
ringan
bentuk grafik landai.
Waktu terjadi dan berakhirnya
hujan dapat diketahui.
AUTOMATIC
RAIN SAMPLER
Mengambil sampel air hujan untuk
diuji keasamannya di laboratorium BMKG pusat.
(dengan alat seperti
ini air hujan tidak terkontaminasi/tercemar)
HIGH
VOLUME SAMPLER
HV
Sampler adalah peralatan sampling untuk mengambil sampel SPM (Suspensious
Particles Matter / Partikel Padat yang melayang di udara 0,1micron)
MEMONITOR TERJADINYA PETIR DI
WILAYAH DIY JATENG.
(Biasanya untuk klaim dari pihak
Asuransi)
SYNERGIE (Meteo France
International Weather)
DISPLAY RADAR CUACA
AUTOMATIC
WEATHER STATION (AWS)
Fungsi
alat :
Lengkap dengan Sensor Pengukur Suhu udara, Kelembaban, Tekanan Udara, Arah angin, kecepatan angin,
curah hujan, penyinaran matahari, suhu tanah.
Satuan : Suhu udara
-> o C. Tekanan
-> milibar (MB),
Curah hujan
-> Milimeter (mm). Penyinaran
matahari -> Langley. Kecepatan
angin -> Knots, Km/Jam. Arah angin
->
derajat (o).
Keterangan
: Dari sensor tersebut data
disimpan didata loger dan disambung melalui kabel ke Komputer yang
ada diruangan Observasi untuk melihat tampilan alat tersebut.
VERY
SMALL APARTURE TERMINAL INTERNET PROTOCOL (VSAT-IP)
Fungsi
alat : 1.Untuk komunikasi pengiriman data
pengamatan cuaca
ke BMG Pusat,
2.Untuk mengambil produk
CMSS
(Computerized Message Switching
System ) dari
Jakarta yang berupa
Citra Satelit
Cuaca, Peta Angin,
Peta Suhu laut
dan produk lainnya.
Keterangan
: Menggunakan sistem komunikasi
Satelit Palapa.
Data
CMSS dimanfaatkan untuk menganalisa prakiraan cuaca regional/Jawa Tengah.
Analisis
Dari pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa BMKG memiliki peranan yang sangat besar didalam
masyarakat . Dengan adanya BMKG
masyarakat dapat mengetahui perkiraan cuaca , perkiraan musim kemarau
dan musim hujan ,menginformasikan cuaca ekstrim , menginformasikan gempa ,
memberikan peringantan dini apabila akan terjadi cuaca ekstrim maupun tsunami
yang mana hal tersebut membahayakan masyarakat , dan sosialisasi lain – lain yang mana hal ini akan terjadi didaerahnya baik secara online
atau dengan media elektronik seperti televisi , radio dan lain – lain . selain
perkiraan cuaca BMKG juga dapat memberitahu kecepatan angin yang mana
kemungkingkinan angin itu berdampak buruk bagi masyarakat dan pertanian. Dengan
adanya BMKG maka sesuatu yang berhubungan dengan meteorologi , klimatologi dan
geofisika dapat dikabarkan kemasyarakat ,badan – badan dan instansi tertentu .
Alat – alat di BMKG ada
yang memiliki fungsi yang sama tapi namanya berbeda seperti barometer dan
barograph perbedaan ini bukan hanya terletak pada namanya saja tapi bentuknya
juga . barograph memakai kertas untuk mencatat hasilnya secara otomatis. Kertas
yang digunakan dalam barograph dinamakan dengan pias. Barometer sendiri tidak
boleh terkena sinar matahari dan angin secara langsung karena akan mempengaruhi
hasilnya sehingga tidak valid maka alat ini biasanya ditaruh didalam ruangan
untuk menghindari hal tersebut.
Alat yang menggunakan
kata “graph” berarti menggunakan pena
dan kertas (pias) untuk mencatat hasilnya dan alat ini bekerja secara otomatis.
Di BMKG ada alat yang
bernama open pan evaporimeter , alat ini memiliki kekurangan dimana air yang
ada di dalam alat ini harus diganti secara manual dan tidak bisa diganti secara
otomatis . Apabila air di dalam alat ini
sudah keruh maka harus diganti dengan air yang baru . Alat ini juga diletakkan
diluar ruangan berbeda dengan piche evaporimeter yang diletakkan didalam
ruangan .
Thermohigrograph alat
ini menggunakan sensor kelembaban berupa rambut manusia yang mana rambut yang
digunakan adalah rambut yang berwarna pirang karena rambut yang berwarna pirang
memiliki tingkat kesensitifan yang tinggi daripada rambut yang berwarna hitam .
KESIMPULAN
Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya
bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga
Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi, dan geofisika. Tugas dan fungsi
pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. Kewenangan
penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya
perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
penetapan sistem informasi di bidangnya. Visi dan misi BMKG adalah Mewujudkan BMKG yang handal, tanggap dan mampu dalam rangka mendukung keselamatan masyarakat serta keberhasilan pembangunan nasional, dan berperan aktif di tingkat Internasional. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim, dan merupakan sebuah cabang dari ilmu atmosfer. Dikontraskan dengan meteorologi yang mempelajari cuaca jangka pendek yang berakhir sampai beberapa minggu, klimatologi mempelajari frekuensi di mana sistem cuaca ini terjadi. Di Bmkg semarang terdapat banyak alat yaitu : Gun Bellani , Actinograph Bimetal , Campbell Stokes , Psychrometer Standar , Thermometer Tanah Gundul dan Berumput , Barometer , Barograph , Anemometer 10 m , 8 m , 2 m , 0,5 m , Cup Counter Anemometer 2m , Wind Force , Thermohigrograph , Open Pan Evaporimeter , Piche Evaporimeter , Penangkar Hujan OBS (Ombrometer ) , Penangkar Hujan Otomatis ( Tipe Helman ) , Automatic Rain Sempler , High Volume Sempler , Lighting Detector ( Deteksi Petir ) , SYNERGIE ( Meteo France International Weather ), Display Radar Cuaca , Automatic Weather Station (AWS) , Very Small Aparture Terminal Internet Protocol (VSAT-IP ). Dengan adanya BMKG masyarakat dapat mengetahui perkiraan cuaca , perkiraan musim kemarau dan musim hujan ,menginformasikan cuaca ekstrim , menginformasikan gempa , memberikan peringantan dini apabila akan terjadi cuaca ekstrim maupun tsunami yang mana hal tersebut membahayakan masyarakat , dan sosialisasi lain – lain yang mana hal ini akan terjadi didaerahnya baik secara online atau dengan media elektronik seperti televisi , radio dan lain – lain . Di BMKG semarang ada alaat barometer dan barograph , barometer diletakkan didalam ruangan untuk menghindari angin dan sinar matahari sedangkan perbedaannya dengan barograph adalah barograph bekerja secara otomatis dan menggunakan pena serta pias . alat yang nama belakangnya ada “ graph” munjukkan alat itu menggunakan pena dan pias walaupun memiliki fungsi yang sama . open van evirometer memiliki kekurangan yaitu harus mengganti airnya apabila sudah keruh . sedangkan alat Thermohigrograph menggunakan sensor rambut manusa khususnya berwarna pirang karena lebih sensitif daripada yang berwarna hitam .
pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. Kewenangan
penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya
perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
penetapan sistem informasi di bidangnya. Visi dan misi BMKG adalah Mewujudkan BMKG yang handal, tanggap dan mampu dalam rangka mendukung keselamatan masyarakat serta keberhasilan pembangunan nasional, dan berperan aktif di tingkat Internasional. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim, dan merupakan sebuah cabang dari ilmu atmosfer. Dikontraskan dengan meteorologi yang mempelajari cuaca jangka pendek yang berakhir sampai beberapa minggu, klimatologi mempelajari frekuensi di mana sistem cuaca ini terjadi. Di Bmkg semarang terdapat banyak alat yaitu : Gun Bellani , Actinograph Bimetal , Campbell Stokes , Psychrometer Standar , Thermometer Tanah Gundul dan Berumput , Barometer , Barograph , Anemometer 10 m , 8 m , 2 m , 0,5 m , Cup Counter Anemometer 2m , Wind Force , Thermohigrograph , Open Pan Evaporimeter , Piche Evaporimeter , Penangkar Hujan OBS (Ombrometer ) , Penangkar Hujan Otomatis ( Tipe Helman ) , Automatic Rain Sempler , High Volume Sempler , Lighting Detector ( Deteksi Petir ) , SYNERGIE ( Meteo France International Weather ), Display Radar Cuaca , Automatic Weather Station (AWS) , Very Small Aparture Terminal Internet Protocol (VSAT-IP ). Dengan adanya BMKG masyarakat dapat mengetahui perkiraan cuaca , perkiraan musim kemarau dan musim hujan ,menginformasikan cuaca ekstrim , menginformasikan gempa , memberikan peringantan dini apabila akan terjadi cuaca ekstrim maupun tsunami yang mana hal tersebut membahayakan masyarakat , dan sosialisasi lain – lain yang mana hal ini akan terjadi didaerahnya baik secara online atau dengan media elektronik seperti televisi , radio dan lain – lain . Di BMKG semarang ada alaat barometer dan barograph , barometer diletakkan didalam ruangan untuk menghindari angin dan sinar matahari sedangkan perbedaannya dengan barograph adalah barograph bekerja secara otomatis dan menggunakan pena serta pias . alat yang nama belakangnya ada “ graph” munjukkan alat itu menggunakan pena dan pias walaupun memiliki fungsi yang sama . open van evirometer memiliki kekurangan yaitu harus mengganti airnya apabila sudah keruh . sedangkan alat Thermohigrograph menggunakan sensor rambut manusa khususnya berwarna pirang karena lebih sensitif daripada yang berwarna hitam .
DAFTAR
PUSTAKA
Tukidi.
2007. Buku Ajar Meteorologi dan
Klimatologi. Semarang : Jurusan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Bandung : Institut
Teknologi Bandung. http://yefrichan.wordpress.com/2010/11/12/termometer-bola-kering-dan-termometer-bola-basah/
(Diakses pada hari
Sabtu tanggal 27 Desember 2014 pukul 08.00 WIB)
(Diakses
pada hari Sabtu tanggal 27 Desember 2014 pukul 08.05 WIB)
(Diakses
pada hari Sabtu tanggal 27 Desember 2014 pukul 08.10 WIB)
(Diakses
pada hari Minggu tanggal 28 Desember 2014 pukul 13.45 WIB)
(Diakses
pada hari Minggu tanggal 28 Desember 2014 pukul 13.50 WIB )
(Diakses
pada hari Minggu tanggal 28 Desember 2014 pukul 14.00 WIB)
(Diakses
pada hari Senin tanggal 29 Desember 2014 pukul 08.00 WIB )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar