Salam Konservasi

Salam Konservasi

Senin, 30 November 2015

Abrasi Pantai Utara Brebes

       Nur Ikhwatun Roviqoh                                         
        3201414039
                             Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi
Abrasi Pantai Utara Brebes




Lingkungan pantai Brebes ternyata mengalami kerusakan yang cukup parah bila dibandingkan dengan lingkungan daratan. Kerusakan laut, akibat sedimentasi dan menipisnya areal hutan mangrove. Padahal laut dan pantai bagian dari lingkungan kita yang turut menghidupi ribuan nelayan tradisional Brebes.
Tingkat abrasi yang mengakibatkan kerusakan di pesisir pantai di Brebes dari tahun ke tahun semakin memprihatinkan, bahkan pada tahun 2009 tercatat 513, 59 hektar menjadi 619.50 hektar, sehingga harus ada upaya penanganan serius dari semua pihak terutama pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan kondisi lingkungan pantai.
Abrasi merupakan proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan penanaman hutan mangrove.

Dampak kerusakan lingkungan yang terjadi menyebabkan pertumbuhan fitoplangkton laut akan terhambat, terutama karena keberadaan senyawa beracun dari komponen minyak bumi. Jika jumlah fitonplangkton menurun, maka populasi ikan, udang, kerang dan biota laut lainnya akan menurun. Padahal keberadaan biota laut, terutama ikan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein penduduk.
Disamping itu, terjadi penurunan populasi alga dan protozoa. Biota laut terutama beragam jenis ikan akan mengalami keracunan, kerusakan biologis dilaut, perubahan estetika di laut dan turunnya tingkat pendapatan nelayan.
*      Penyebab Abrasi
Abrasi pantai diakibatkan oleh dua faktor utama yang disebabkan oleh aktivitas manusia yaitu:
•           Peningkatan permukaan air laut yang diakibatkan oleh mencairnya es di daerah kutub sebagai akibat pemanasan global.
•           Hilangnya vegetasi mangrove (hutan bakau) di pesisir pantai. Sebagaimana diketahui, mangrove yang ditanam di pinggiran pantai, akar-akarnya mampu menahan ombak sehingga menghambat terjadinya pengikisan pantai. Sayangnya hutan bakau ini banyak yang telah dirusak oleh manusia.
Selain itu dapat juga diakibatkan oleh faktor bencana alam seperti tsunami. Rusaknya bibir pantai di perairan Indonesia akibat abrasi itu tidak terlepas dari geologi, kekuatan ombak laut serta pusaran angin.  Penyebab lain yaitu karena naiknya permukaan air laut di seluruh dunia karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi. Pencairan es ini diakibatkan oleh pemanasan global. Pemanasan global ini terjadi karena gas-gas CO2 yang berasal dari asap pabrik maupun dari gas kendaraan bermotor menghalangi keluarnya gelombang panas dari matahari yang dipantulkan oleh bumi, sehingga panas tersebut akan terperangkap dalam atmosfer bumi sehingga mengakibatkan suhu permukaan bumi meningkat dan membuat es di kutub mencair, dan permukaan air laut akan mengalami peningkatan diseluruh dunia dan menggerus daerah permukaan yang rendah. Ini menjadi bukti bahwa pencemaran lingkungan erat kaitannya dengan abrasi.
*      Cara Mengatasi Abrasi
•           Pemerintah harus segera secara bertahap melakukan pembangunan alat pemecah ombak, revetment, dan pembentukan tembok laut (groin).
•           Penanaman pohon mangrove, melestarikan hutan pantai, memelihara dan melestarikan kawasan pantai seperti batu dan komponen sekitar pantai.
•           Peran serta penduduk lokal dan masyarakat sekitar pantai sangat di harapkan untuk mengatasi masalah abrasi pantai, oleh karena itu perlu adanya kesadaran dari setiap orang dengan pihak terkait untuk selalu memahami betapa pentingnya masalah ini, sehingga ditemukan solusi terbaik untuk mengatasi abrasi pantai.



Penanaman pohon mangrove dilakukan oleh pemerintah daerah yang berfungsi sebagai penahan agar tidak terjadinya abrasi dan juga sebagai tempat berkembang biaknya ikan dan penghalau adanya abrasi laut,walaupun pada dasarnya arus pantai Brebes tidak besar jika dibandingkan dengan pantai selatan jawa seperti Parangteitis.
Padahal kerusakah laut dapat dicegah dengan cara tidak membuang sampah ke laut maupun pantai. Tidak membuang jangkar pada pesisir pantai, karena pesisir pantai banyak dihuni oleh terumbu karang. Tidak menangkap ikan dengan cara menggunakan bom ikan. Tidak merusak terumbu karang dengan cara mengambilnya untuk dijadikan barang koleksi.
Disamping itu, agar dihindari penggunaan pestisidan buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga.
Penggunaan peptisida di Brebes sangat tidak terkontrol tanpa aturan dan takaran dalam pemberian pada tanaman,dalam sebuah berita Brebes merupakan Kabupaten yang menggunankan peptisida terbesar seAsia Tenggara.
Tingkat kerusakan lingkungan pantai di wilayah Brebes bertambah parah Hasil inventarisasi yang dilakukan Ikatan Petani Pengendali Lingkungan Kabupaten Brebes pada tahun ini menunjukkan bahwa kerusakannya mencapai hektare Ini lebih tinggi dibanding pada periode hingga yang hanya hektare ujar Mashadi Koordinator Ikatan Petani Pengendali Lingkungan Kabupaten Brebes saat melakukan penanaman mangrove di muara Sungai Wingi Desa Pandansari Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes kemarin Menurut dia kerusakan itu akibat penebangan mangrove.
Dalam rangkaian Hari Lingkungan Sedunia, Badan Lingkungan Hidup kabupaten Brebes akan mengadakan berbagai kegiatan antara lain penanaman 1000 pohon di perkotaan, lingkungan kantor dan 5 kelurahan.Menata lingkungan Brebes boleh dikatakan sangat berat karena wilayahnya terluas kedua se Jawa Tengah yang terdiri atas gunung, darat dan laut. Semuanya harus ditangani agar tetap terjaga dan lestari untuk anak cucu. Dengan adanya kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh pemerintah,sekarang warga Brebes mulai melakukan kegiatan pembentukan bank sampah, tanaman penghijauan, alat pembuat lubang resapan biopori dan alat pembuaat kompos.
Informasi dari artikel ini tidak hanya ditujukan untuk warga Kabupaten Brebes saja, tetapi semua masyarakat yang membutuhkan informasi tentang abrasi, penyebabnya, dan cara mengatasi abrasi. Ekosistem pantai  memberi arti penting bagi masa depan Indonesia. Dengan segala keistimewaan potensi yang ada di Kabupaten Brebes, sudah selayaknya menjadi tanggungjawab bersama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar